visitaaponce.com

Harbolnas Segera Tiba, Masihkan Festival Belanja Daring Menarik Perhatian

Harbolnas Segera Tiba, Masihkan Festival Belanja Daring Menarik Perhatian?
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu marketplace di Depok, Jawa Barat.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

PENGHUJUNG 2022 sudah semakin dekat, yang berarti puncak diskon Harbolnas sebentar lagi dimulai! Momen yang biasa diadakan pada 12/12 setiap tahunnya ini, kerap ditunggu para shoppers untuk memburu barang impian mereka dengan harga yang lebih terjangkau. 

Tapi, dengan munculnya festival belanja daring setiap bulan seperti 1.1, 2.2, dan 3.3, apakah antusiasme shoppers terhadap Harbolnas masih tetap tinggi?

Menggunakan data dari Google Trends dan Google Keyword Planner, tim riset iPrice melakukan analisa untuk mengetahui tren minat shoppers terhadap berbagai festival belanja online di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. 

Harbolnas masih paling populer

MI/HO

Dilansir dari Nielsen Indonesia, nilai transaksi Harbolnas terus meningkat dengan rataan 52,5% setiap tahunnya hingga mencapai Rp9,1 triliun pada 2019. 

Baca juga: Sejarah Harbolnas serta Tips untuk Penjual dan Pembeli

Bukan hanya nilai transaksi, pencarian terhadap Harbolnas pun nampaknya mencapai puncaknya pada 2019 lalu.

Kesuksesan dan rekor yang terus dicatat festival belanja tahunan ini, mendorong sejumlah e-commerce untuk menghadirkan Harbolnas di beberapa bulan sebelum puncak festival tersebut, namun dengan penamaan yang serupa. Beberapa di antaranya seperti pada Oktober (10.10) dan November (11.11). 

Hadirnya Harbolnas baru ini tidak lain dilakukan untuk meningkatkan traffic platform setiap bulan dengan memanjakan pengguna dengan aneka promo menarik.

Langkah ini pun berhasil meningkatkan minat shoppers terhadap festival belanja online lainnya seperti 10.10 dan 11.11 yang masing-masing meningkat sebesar 16% dan 34% pada 2020. Namun, animo terhadap puncak Harbolnas (12.12) sendiri menurun sebesar 20% setelah langkah itu dilakukan.

Satu tahun setelah munculnya Harbolnas setiap bulan, pencarian terhadap ketiga momen puncak Harbolnas ini justru mengalami penurunan dengan rata-rata 47% dibandingkan 2019. 

Penurunan tertinggi terjadi pada momen 12.12 yang mencapai 80%, diikuti 10.10 (50%) dan 11.11 (11%).

Rentetan festival belanja yang terjadi setiap bulan, rupanya membuat event Harbolnas yang semula hanya digelar pada 12.12 tidak lagi istimewa di mata shoppers. 

Kini, mereka tidak lagi harus menunggu akhir tahun untuk menikmati berbagai diskon dan voucher belanja.

Antusiasme shoppers terhadap Harbolnas mungkin memang menurun setiap tahun, namun bukan berarti para shoppers tidak lagi menunggu momen tersebut. 

Puncak Harbolnas (12.12) masih menjadi periode penjualan terpopuler sejak 2019 hingga saat ini, dengan rata-rata volume pencarian sebanyak 10.933 pencarian. Diikuti oleh 11.11 (10.033) dan 10.10 (4966).

Hal itu didukung oleh riset Kredivo yang menunjukkan puncak peningkatan jumlah transaksi masih terjadi pada Desember 2021 dengan rata-rata jumlah transaksi Rp18,1 Triliun. 

Bahkan kontribusinya hampir menyentuh 10% dari total transaksi tahunan di 2021.

Selain itu, jangkauan internet di Indonesia yang semakin luas setiap tahunnya, ditambah akses ke perangkat smartphone yang lebih mudah dan terjangkau menyebabkan shoppers kini semakin mahir dalam mengakses platform e-commerce secara langsung. Berbeda dengan 10 tahun lalu saat event Harbolnas pertama kali diselenggarakan di Indonesia.

6.6, Periode Diskon dengan Perkembangan Minat Tertinggi

MI/HO

Bukan hanya 10.10 dan 11.11 yang menunjukkan peningkatan minat di tahun 2020, periode diskon lainnya juga diterima dengan baik oleh shoppers Indonesia.

Dari berbagai momen festival belanja online yang diselenggarakan, nampaknya waktu penjualan sangat mempengaruhi peningkatan minat belanja pada saat itu. Tentu saja, periode yang berdekatan dengan masa penerimaan pendapatan atau bonus adalah waktu yang paling banyak dipilih shoppers untuk membelanjakan uangnya.

Terbukti dengan keberhasilan 6.6 sebagai momen festival belanja dengan perkembangan minat tertinggi, yaitu mencapai 2400% sejak 2019. 

Momen periode diskon yang begitu dekat dengan Ramadan 2020, dikombinasikan dengan penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) berhasil meningkatkan minat terhadap periode diskon ini hingga 875% pada saat itu.

Begitu pula periode 7.7 yang bertepatan dengan penerimaan bonus (gaji ke-13) bagi sebagian shoppers, berhasil meningkatkan minat belanja hingga 1627% ketimbang 2019.

Selain itu, periode diskon yang mendekati waktu penerimaan gaji bulanan, seperti 3.3, 2.2, dan payday sale juga menunjukkan tren yang positif. Masing-masing periode penjualan tersebut mengalami peningkatan minat hingga 1257%, 1043% dan 700%.

Jenis Promosi Mana yang Paling Menarik Shoppers Indonesia Tahun Ini?

MI/HO

Sudah menjadi rahasia umum, kalau penawaran menarik menjadi alasan yang membuat shoppers rela menunggu periode diskon untuk mendapatkan barang idamannya. Tetapi jenis promosi mana sih yang paling menarik bagi mereka?

Berdasarkan hasil riset iPrice, cashback merupakan promosi yang paling banyak dicari oleh shoppers Indonesia dengan persentase jumlah pencarian mencapai 43,1%. 

Dengan jenis promosi ini, shoppers bisa “mendapatkan kembali uangnya” baik dalam bentuk koin ataupun poin yang kemudian dapat digunakan untuk berbelanja barang lain yang dibutuhkan. 

Banyaknya platform pembayaran digital yang menggunakan jenis promosi ini tentunya menjadi salah satu faktor yang mendorong tingginya minat shoppers terhadap cashback.

Di posisi kedua, flash sale menarik pembeli dengan persentase 28,8%. Keterbatasan waktu penawaran dan persaingan ketat antarshoppers ternyata tidak menjadi masalah bagi shoppers Indonesia asalkan mereka bisa mendapatkan barang idamannya dengan harga yang sangat murah.

Flash sale mungkin bisa menurunkan harga barang hingga lebih dari 50%, namun terkadang harga yang tertera masih bisa bergerak kembali lebih tinggi setelah ditambah dengan ongkos kirim. 

Karena itulah promosi ongkos kirim gratis menjadi promosi ketiga yang paling banyak diminati orang Indonesia (19,2%). Apalagi mengingat Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, sehingga terkadang ongkos kirim yang perlu dikeluarkan sangat lah tinggi.

Selain itu, buy 1 get 1 dan voucher toko juga menjadi promosi yang menarik pembeli Indonesia dengan persentase jumlah pencarian masing-masing mencapai 8,5% dan 0,3%. (RO/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat