visitaaponce.com

Ada Ganjalan TikTok Tokopedia tidak Halangi UMKM Untung

Ada Ganjalan TikTok Tokopedia tidak Halangi UMKM Untung
Logo aplikasi berbagi video media sosial TikTok dan situs e-commerce terkemuka di Indonesia Tokopedia.(AFP/Yasuyoshi Chiba.)

TIKTOK dan Tokopedia pada pekan lalu mengatakan bahwa kedua perusahaan membentuk kemitraan strategis. Dengan begitu, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia dan fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.

Namun kemitraan strategis TikTok Shop dengan Tokopedia masih mendapatkan ganjalan. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengingatkan TikTok mematuhi aturan pemerintah untuk tidak menggabungkan media sosial dengan e-commerce. Sebelumnya, alasan pemisahan ini untuk melindungi produk lokal dan pelaku UMKM Indonesia.

"Saya melihat yang terjadi mulai di 12.12 dan program Beli Lokal, mereka masih berjualan di media sosialnya, seharusnya tidak boleh, secara regulasi dilarang. Media sosial ialah platform komunikasi sedangkan TikTok melakukan transaksi," ujar Fiki Satari dalam keterangan resminya pada Rabu (13/12/2023).

Baca juga: GoTo dan Tiktok Gandeng UGM Ciptakan Talenta Digital

Di saat terjadi pertentangan kemitraan strategis antara TikTok dan Tokopedia, ada salah satu pelaku UMKM yang tidak terpengaruh hal ini dan memanfaatkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember kemarin untuk meraup untung. Shella Saukia, pelaku UMKM asal Banda Aceh, sukses memperkenalkan brand skincare miliknya SSSKIN kepada masyarakat luas. Melalui brandnya ini, Shella ingin semakin banyak orang bisa mengakses produk skincare dengan harga terjangkau. Ia yakin sumber daya lokal di Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan asing dalam menghasilkan produk skincare.

Dalam momen Beli Lokal 12.12, Shella memanfaatkan platform TikTok untuk memperkenalkan produknya. Fokus di platform online, Shella memperkenalkan produk skincarenya dan memberikan edukasi tentang cara merawat kulit wajah bersama dengan tim kecilnya.

Baca juga: Analis: Kemitraan Tokopedia-TikTok Mendukung Modal untuk Persaingan E-commerce

Pembawaannya yang ceria dan seru membuat banyak pengguna TikTok tertarik dan ingin ikut mencoba produknya. Shella akhirnya membuka akun TikTok dan berjualan di sana. Kegigihannya mencoba berbagai cara untuk menghasilkan konten di TikTok mulai membuahkan hasil. Ia menerima banyak sekali order, hampir ribuan setiap hari.

"Satu hal yang membuat saya paling bangga dengan keberhasilan membangun SSSKIN di TikTok ialah semakin banyak lapangan kerja tersedia untuk orang lain, mulai dari pegawai untuk membantu pengemasan, administrasi, pengurus gudang, hingga kurir pengiriman. Saya senang sekali SSSKIN bisa memberikan banyak kesempatan kepada mereka untuk mencari nafkah," ungkap Shella Saukia.

Antusiasme para pegawai SSSKIN sangat terasa pada saat kampanye berlangsung. Sesi live pun menjadi ajang temu kangen dengan para pelanggan. Interaksi ini membantu SSSKIN mencetak penjualan hingga Rp15 miliar dalam sehari. Pencapaian luar biasa ini membuat Shella semakin positif bahwa brand lokal bisa terus maju dengan platform online seperti TikTok. 

Sudah banyak orang yang percaya dengan kualitas brand lokal. Ketersediaan di platform online serta interaksi real-time melalui live dapat membantu brand lokal untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di seluruh Indonesia. Berdasarkan pengalaman Shella, TikTok memberikan berbagai peluang bagi UMKM untuk mengembangkan wilayah operasional mereka sekaligus memberikan kesempatan kepada jutaan orang di seluruh Indonesia untuk meningkatkan mobilitas sosial mereka. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat