visitaaponce.com

Pengertian dan Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari

Pengertian dan Jenis Pola Lantai dalam Seni Tari
Beberapa remaja membawakan tari Ampa Wayer di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.(Antara/Adwit B Pramono.)

POLA lantai merupakan salah satu aspek dalam seni tari yang wajib dipahami penari. Pola lantai bertujuan membantu para penari dalam melakukan rotasi atau perpindahan agar gerakannya tetap indah, halus, dan enak dipandang oleh para penonton.

Pengertian pola lantai

Pola lantai tarian adalah barisan, formasi, pola, atau garis yang dibentuk atau digunakan sebagai cara berjalan oleh para penari atau dengan kata lain sebagai cara bagi para penari untuk melakukan rotasi serta perpindahan dari tempat satu ke tempat yang lain, bergerak ke berbagai posisi sebagai bentuk dari penguasaan panggung dan untuk menyelesaikan koreografi.

Pola lantai memiliki garis imajiner atau jalur yang akan dilalui oleh para penari atau dibuat sebagai formasi untuk para penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai dapat digunakan oleh penari tunggal, duo, maupun trio.

Jenis-jenis pola lantai

1. Pola lantai garis vertikal.

Biasanya pola ini akan digunakan pada pertunjukan tari yang dilakukan secara berkelompok atau berpasangan. Pola lantai garis vertikal merupakan pola yang lurus dan memanjang. 

Penari akan bergerak lurus dari depan ke belakang dan atau sebaliknya. Jumlah barisan ini bisa dibuat satu baris atau lebih, tergantung pada jumlah penari di atas panggung. 

Pola lantai garis vertikal dapat berkembang menjadi pola diagonal dan zig-zag. Posisi diagonal adalah saat penari membentuk barisan lurus tapi menyerong ke arah kiri atau ke arah kanan. Sementara posisi zig-zag adalah saat penari saling berselang-seling di sisi kiri dan sisi kanan.

2. Pola lantai garis horizontal.

Bentuk barisan ini dibentuk dari kiri ke kanan atau sebaliknya dan jumlah baris bisa terdiri dari satu baris saja atau lebih tergantung pada jumlah penari yang berada di atas panggung. Kesan yang ditunjukkan dalam tarian dengan pola lantai garis horizontal adalah kesan kebersamaan dan kesejajaran. 

Pola lantai garis horizontal juga dapat berkembang menjadi pola lantai zig-zag. Dengan demikian, penari bisa saling berselang-seling ke depan dan ke belakang di dalam satu barisan.

3. Pola lantai garis diagonal.

Pola lantai garis diagonal adalah pola yang membentuk garis menyudut ke arah kanan dan ke arah kiri ataupun sebaliknya. Pola lantai garis diagonal membuat tarian memiliki kesan yang dinamis, tetapi tetap kokoh bagi para penontonnya. 

Penari akan menggunakan properti sebagai alat untuk memperindah gerakan. Pola ini memungkinkan posisi pada tiap-tiap penari berselang-seling secara bergantian ke arah depan dan ke arah belakang. 

Pola lantai ini bisa divariasikan dengan posisi menyerong, dari arah kanan depan ke arah kiri belakang ataupun dari arah kiri depan ke arah kanan belakang. Ini juga bisa dikembangkan lagi menjadi pola lantai yang berbentuk seperti tanda silang (X) dan pola garis menyerupai huruf V.

4. Pola garis lengkung.

Pola lengkung bisa berbentuk seperti garis lingkaran, menyerupai huruf U, berbentuk angka delapan, serta melengkung seperti ular, apabila pola garis lurus memberikan kesan yang kuat dan dinamis, pola garis lengkung justru memberikan kesan yang lemah dan lembut. Posisi penari akan membentuk seperti setengah lingkaran ke arah dalam maupun ke arah luar. 

Pola lantai ini akan berbentuk seperti cembungan atau cekungan apabila dilihat dari depan. Pola lantai garis lengkung dapat dikembangkan menjadi pola lantai lingkaran penuh atau membentuk menyerupai angka delapan.

Fungsi pola lantai

1. Menunjukkan kekompakan penari
2. Mempermudah perpindahan gerak penari.
3. Penari tampak lebih energik.
4. Mencegah kekacauan.
5. Menjadi ciri khas. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat