Tertarik Coba Hipnoterapi Ini Saran dari Dokter
![Tertarik Coba Hipnoterapi? Ini Saran dari Dokter](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/2550217abdf7ab8f4f29b102452981ba.jpg)
DOKTER Spesialis Kedokteran Jiwa Universitas Sebelas Maret Surakarta Jiemi Ardian menyarankan mereka yang ingin mencoba hipnoterapi untuk berdiskusi dulu dengan psikolog atau psikiater yang merawat.
"Jika ada yang ingin mencoba hipnoterapi, saran saya bisa mempertimbangkan kebutuhannya dengan berdiskusi pada psikolog atau psikiater terkait yang merawat pasien tersebut," kata dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dikutip Senin (9/1).
Menurut Jiemi, hipnoterapi dapat digunakan untuk kasus-kasus yang terkait perilaku seperti berhenti merokok, membantu pengaturan makan atau diet, dan membantu tidur.
Baca juga: Rutin Bepergian Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Sementara pada kasus klinis seperti depresi, kecemasan atau trauma, hipnoterapi bisa membantu, tetapi agak berisiko jika tidak dikerjakan oleh klinisi yang mengenali konteksnya.
"Karena tidak semua hal bisa dijelaskan dengan baik dalam teori sadar bawah sadar yang digunakan oleh hipnosis," ujar dia
Menurut Jiemi, banyak teori-teori lain yang mungkin perlu dipertimbangkan pada kondisi klinis yang kompleks.
Pada kondisi bipolar, skizofrenia, misalnya, hipnoterapi perlu dikerjakan dengan sangat berhati-hati atau justru dapat memperburuk kondisi pasien.
Dia mengingatkan, hipnoterapi dapat sangat membantu selama dilakukan tenaga ahli yang memang mengenali konteks-konteks keterbatasan hipnoterapi, indikasi dan kontraindikasinya.
Hipnoterapi, menurut Cleveland Clinic, merupakan kondisi konsentrasi dan perhatian yang terfokus yang dipandu ahli hipnotis atau hipnoterapis terlatih dan bersertifikat.
Ini untuk memungkinkan seseorang lebih terbuka terhadap saran dan membuat perubahan yang sehat dalam persepsi, sensasi, emosi, ingatan, pikiran, atau perilakunya.
Seorang ahli hipnotis atau hipnoterapis yang terlatih dan bersertifikat akan memandu pasien ke dalam kondisi fokus dan relaksasi dengan isyarat verbal, pengulangan, dan citra.
Saat seseorang berada di bawah hipnosis, tingkat konsentrasi dan fokus yang intens, hal itu memungkinkan dia untuk mengabaikan gangguan dan lebih terbuka terhadap saran yang dipandu untuk membuat perubahan guna meningkatkan kesehatannya. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
Ini Dampak Negatif Sekolahkan Anak ke SD Terlalu Dini
31 Makna Mimpi Gigi Copot Menurut Ahli dan Islam
Ini Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental
Psikolog Forensik Desak Polri Buka Data Anggota Kecanduan Judi Online
Ini Penyebab Anda Sulit Berhenti Merokok
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber
Manfaat Stem Cell untuk Terapi Penyakit hingga Antiaging
Usia Bertambah, Frozen Shoulder Mengintai
Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap