Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber
![Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/1ee39127121dce0c601f46471b4ea323.jpg)
PENYANYI Kanada Justin Bieber pernah secara mendadak membatalkan sebagian jadwal turnya, termasuk di Indonesia. Melalui akun Instagram, Bieber mengumumkan dirinya terkena ramsay hunt syndrome yang menyerang saraf di telinga dan wajahnya. Ia juga membagikan video yang menunjukkan keadaan sisi kanan wajahnya yang tidak dapat digerakkan.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Martha Kurnia Kusumawardani dr SpKFR(K) menjelaskan ramsay hunt syndrome (sindrom ramsay hunt) merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan adanya gangguan pada saraf fasialis yang letaknya dekat telinga dan biasanya muncul pada orang yang pernah cacar air atau terkena infeksi herpes.
"Gejala utamanya adalah wajah menceng, mata dan mulut tidak bisa menutup rapat," ungkap Martha seperti dilansir dari laman Unair.
Baca juga : Bergejala Mirip, Multiple Sclerosis Sering Dikira Stroke
Perihal wajah menceng tersebut, Martha mengatakan gejala itu terkadang dirasakan secara mendadak. Biasanya, sambung Martha, mereka baru menyadari ketika sedang minum dan tiba-tiba sudut bibirnya tidak mampu tertutup rapat sehingga air minumnya akan mengalir keluar dari sudut mulut.
"Pasien juga bisa merasakan gejala-gejala seperti telinga berdenging, hilangnya rasa pengecapan di lidah, mata nrocoh, juga bisa nyeri telinga," tambahnya.
Mengenai proses penyembuhan, dokter yang juga Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair itu mengatakan sindrom ramsay hunt tetap bisa diobati dan gejalanya membaik. Biasanya, penderita akan mendapatkan obat antiinflamasi dan vitamin.
Selain itu, dianjurkan untuk melakukan terapi kepada dokter rehabilitasi medik. Terapi yang diberikan bisa berupa pemberian modalitas dan terapi latihan wajah.
'Yang dimaksud pemberian modalitas adalah tindakan terapi fisik yang menggunakan alat-alat berupa electrical stimulation maupun deep heating. Tujuan pemberian alat-alat tersebut, selain untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang terjadi, membantu meningkatkan kekuatan otot wajah," pungkas Martha. (H-2)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Pusat Neuromuskular untuk Diagnosa Gangguan Saraf dan Otot
Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
Bergejala Mirip, Multiple Sclerosis Sering Dikira Stroke
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap