visitaaponce.com

Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik

Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
Ilustrasi(freepik.com)

Dr Winnugroho Wiratman, spesialis saraf RS UI, mendefinisikan microsleep sebagai sebuah gejala tidur temporer, hanya berlangsung beberapa detik. Ia menegaskan gejala itu tidak membahayakan, tetapi jika disamakan, seperti sebuah gejala sakit kepala. 

"Biasanya terjadi pada saat beraktivitas monoton, seperti berkendara, bekerja, atau belajar," ucapnya pada live Instagram RS UI, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, microsleep terjadi karena adanya gangguan pada bagian otak talamus. Talamus berfungsi mengantarkan informasi atau input untuk dapat menstimulasikan otak. Namun, talamus mengalami gangguan sehingga tidak dapat menstimulasi otak secara sempurna lalu terjadi microsleep.

Baca juga : Tidur Nyenyak Berperan Penting untuk Perkembangan Otak Bayi

Microsleep dapat terjadi pada usia muda dan tua. Walaupun penyebab utama kurangnya kualitas tidur, orang dengan penyakit seperti strok, parkinson, demensia, atau pernah mengalami pendarahan di otak rentan terkena microsleep. Pasien usia lanjut, lanjutnya, juga lebih rentan terkena gejala itu.

Pada microsleep kita dapat tertidur walaupun dengan mata yang terbuka. Untuk menghindarinya, yang paling utama ialah beristirahat atau tidur. Namun, jikapun kita diharuskan beraktivitas, disarankan tidak beraktivitas secara monoton. 

"Ketika berkendara, bisa berbicara dengan orang lain atau mendengarkan musik sambil bernyanyi," ucapnya.

Ia menambahkan, gejala microsleep timbul 3-6 jam sebelum waktu tidur di malam hari. Jika berkendara jarak jauh atau beraktivitas yang membahayakan, disarankan untuk disudahi 3 jam sebelum waktu tidur. 

Penanganan microsleep tidak selalu perlu obat, tetapi kefokusan dapat ditingkatkan dengan terapi khusus seperti cognitive behavioral therapy atau biofeedback therapy. Selain itu, obat untuk mengatasi kantuk atau microsleep ialah beristirahat atau tidur yang cukup dengan kualitas yang baik. (H-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat