Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
![Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/c15511c9a10517059dac24c2f2027705.jpg)
Dr Winnugroho Wiratman, spesialis saraf RS UI, mendefinisikan microsleep sebagai sebuah gejala tidur temporer, hanya berlangsung beberapa detik. Ia menegaskan gejala itu tidak membahayakan, tetapi jika disamakan, seperti sebuah gejala sakit kepala.
"Biasanya terjadi pada saat beraktivitas monoton, seperti berkendara, bekerja, atau belajar," ucapnya pada live Instagram RS UI, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, microsleep terjadi karena adanya gangguan pada bagian otak talamus. Talamus berfungsi mengantarkan informasi atau input untuk dapat menstimulasikan otak. Namun, talamus mengalami gangguan sehingga tidak dapat menstimulasi otak secara sempurna lalu terjadi microsleep.
Baca juga : Tidur Nyenyak Berperan Penting untuk Perkembangan Otak Bayi
Microsleep dapat terjadi pada usia muda dan tua. Walaupun penyebab utama kurangnya kualitas tidur, orang dengan penyakit seperti strok, parkinson, demensia, atau pernah mengalami pendarahan di otak rentan terkena microsleep. Pasien usia lanjut, lanjutnya, juga lebih rentan terkena gejala itu.
Pada microsleep kita dapat tertidur walaupun dengan mata yang terbuka. Untuk menghindarinya, yang paling utama ialah beristirahat atau tidur. Namun, jikapun kita diharuskan beraktivitas, disarankan tidak beraktivitas secara monoton.
"Ketika berkendara, bisa berbicara dengan orang lain atau mendengarkan musik sambil bernyanyi," ucapnya.
Ia menambahkan, gejala microsleep timbul 3-6 jam sebelum waktu tidur di malam hari. Jika berkendara jarak jauh atau beraktivitas yang membahayakan, disarankan untuk disudahi 3 jam sebelum waktu tidur.
Penanganan microsleep tidak selalu perlu obat, tetapi kefokusan dapat ditingkatkan dengan terapi khusus seperti cognitive behavioral therapy atau biofeedback therapy. Selain itu, obat untuk mengatasi kantuk atau microsleep ialah beristirahat atau tidur yang cukup dengan kualitas yang baik. (H-2)
Terkini Lainnya
Empat Tips Perbaiki Kualitas Tidur dengan Transformasi Interior Kamar
Keluarga Diimbau Bantu Ibu Mengatasi Gangguan Tidur Usai Melahirkan
Ini 5 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur Bagi Perempuan
Kurang Tidur Sebabkan Masalah Imunitas Hingga Hilang Konsentrasi
Punya Mata Panda? Begini Cara Mengatasinya
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Pusat Neuromuskular untuk Diagnosa Gangguan Saraf dan Otot
Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber
Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Bergejala Mirip, Multiple Sclerosis Sering Dikira Stroke
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap