Psikolog Orangtua Berperan Menjaga Anak dari Pengaruh Buruk Medsos
![Psikolog: Orangtua Berperan Menjaga Anak dari Pengaruh Buruk Medsos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/b4a1f0d7bad20de88a47f6256074d2a8.jpg)
PSIKOLOG anak dan keluarga Maharani Ardi Putri menilai peran orangtua sangat vital dalam menjaga agar anak mampu memiliki sikap kritis dan cerdas dalam penggunaan media digital.
"Pertumbuhan media sosial tidak bisa dihentikan. Karena itu, sebetulnya yang harusnya mengakselerasi anak adalah orangtua," kata Maharani seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (20/1).
Dia menjelaskan peran penting bagi orangtua untuk mengakselerasi pengetahuannya serta perlu memahami strategi penggunaan media sosial.
Hal itu berguna untuk menjaga dan mengawasi anak-anak dari penyalahgunaan informasi di dunia maya, yang nyatanya mampu membentuk karakter mengerikan anak yang impulsif, brutal, serta radikal.
"Prinsipnya begini, orangtua tidak bisa mencegah informasi yang masuk, tapi bisa memberikan bekal pada anak-anak untuk bersikap lebih kritis dan bertanggung jawab," katanya pula.
Selain itu, sebagai orangtua, harus menyediakan tempat pulang buat anak-anak. Jadi jangan sampai anak-anak itu takut untuk cerita dengan orangtuanya apa pun risikonya.
Baca juga: Peran Generasi Z dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental Harus Diperkuat
Tidak hanya melatih anak-anak dengan sikap kritis dan tanggung jawab. Putri menambahkan, pendidikan moral, agama, dan kemampuan anak untuk mempertahankan prinsip serta keberaniannya juga perlu ditanamkan secara konkret oleh orangtua sebagai lingkungan terdekat anak.
"Orangtua pun harus belajar banyak agar anak juga terbuka pikirannya," ujarnya.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila itu mengungkapkan banyak faktor yang mempengaruhi masuknya ideologi kekerasan pada anak, salah satunya kemiskinan dan pengaruh tumbuh kembang remaja yang belum matang baik secara kognitif maupun mental. Sehingga, kemampuan anak dalam mempertimbangkan risiko, dinilai menjadi tidak holistik dan cenderung bertindak impulsif.
Hal-hal di atas, menurut dia, tidak semata-mata menjadi tanggung jawab lingkungan sekitar dan keluarga khususnya orang tua. Lebih jauh lagi, Putri menilai bahwa dalam hal ini juga harus objektif melihat bagaimana upaya sistem pemerintahan yang ada dalam rangka melindungi anak-anak bangsa.
Putri mengatakan masyarakat juga tidak bisa selamanya menyalahkan media sosial, karena memberikan informasi yang tidak mendidik. Namun bagaimana semua pihak bisa bekerja sama membahas persoalan dunia digital dengan serius, mengedukasi anak bangsa guna membuahkan perubahan yang besar. (Ant/OL-16)
Terkini Lainnya
Ekstrak Buah Pare Berpotensi Sebagai Fitofarmaka Antimalaria
83,3 Persen Pelajar Menilai Pancasila Bukan Ideologi Permanen
Polisi Tunggu Hasil Visum Kasus Dugaan Pelecehan Rektor UP
Keluarga Alumni Universitas Pancasila (KAUP) Salurkan Sembako Paket Lebaran
Tim UP Dampingi Pengelolaan Limbah Berbasis Bank Sampah di Jepara
UP Raih Juara Umum Kejuaraan Mahasiswa Tarung Derajat 2022 DKI Jakarta
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Pertengkaran Anak-anak saat Liburan, Ini Cara Mengatasinya
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap