visitaaponce.com

Saudi Minta Calon Jemaah Haji Sudah Vaksin Covid-19 dan Meningitis

Saudi Minta Calon Jemaah Haji Sudah Vaksin Covid-19 dan Meningitis
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro.(Kemenag)

KEPALA Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro membeberkan sejumlah syarat kesehatan haji tahun 1444 H/ 2023 M, yang merujuk pada ketentuan Kerajaan Arab Saudi. Salah satu syaratnya adalah sudah divaksin covid-19 dan meningitis.

"Jemaah harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap sebanyak 2 kali, kemudian vaksin meningitis,” ujar Liliek saat melakukan rapat bersama DPR pada 26 Januari 2023.

Selain itu, imbuh Liliek, calon jemaah haji dianjurkan juga untuk memperoleh vaksin influenza. Syarat ini sifatnya masih opsional dan tidak diwajibkan.

Terkait pembiayaan yang timbul nantinya, terang Liliek, akan diperhitungkan dengan jumlah jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini, yakni sebanyak 221.000 jemaah, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus, serta jumlah petugas haji sebanyak 4.200 orang.

“Inilah yang menjadi cakupan unsur variabel dari biaya-biaya yang terjadi dalam penyelenggaraan kesehatan haji,” sambungnya.

Pemeriksaan kesehatan
Untuk pemeriksaan Kesehatan jemaah haji, Liliek mengatakan pihaknya telah mengirimkan Surat Edaran kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk segera melakukan pemeriksaan kepada jemaah haji yang sudah tercantum dalam Siskohat sebagai calon atau nominasi jemaah berangkat tahun 2023.

“Sudah kami persiapkan melalui Dinkes Kabupaten/Kota, namun ini tidak termasuk jemaah yang kemarin tertunda keberangkatannya karena mereka sudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Walaupun begitu, mereka tetap kami berikan pembinaan kesehatan,” terangnya.

Terkait vaksin meningitis, Puskes Haji sedang melakukan pengadaan kembali untuk jemaah reguler dan petugas haji. “Stok vaksin meningitis untuk jemaah haji memang sudah habis karena kemarin stok terakhirnya kita manfaatkan untuk melayani jemaah umrah dan sekarang sedang dalam proses pengadaan untuk persiapan jemaah haji yang berangkat tahun ini,” ucap Liliek.

Jemaah lansia
Untuk mengantisipasi besarnya jumlah jemaah yang berusia lanjut (lansia), Liliek mengungkapkan pihaknya akan lebih mengoptimalkan peran dari Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter. “Jadi yang akan kita efektifkan nanti adalah dari Tenaga Kesehatan Haji yang di kloter untuk bersama-sama dengan Ketua Regu dan Ketua Rombongan mengawasi jemaah lansia, apalagi bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta, agar jemaah haji berisiko tinggi ini tidak terlalu banyak melakukan aktivitas sebelum puncak haji di Armina,” tandasnya.

Diketahui, kuota yang didapat Indonesia tahun ini mencapai 221.000 orang. Dari jumlah tersebut, menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, tercatat ada 62.879 calon jemaah yang usianya di atas 65 tahun. Rinciannya, 51.778 orang berusia 65-75 tahun, 8.760 orang berumur 76-85 tahun, dan 2.074 orang berumur 86-95 tahun, serta di atas 95 tahun ada 269 orang. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat