visitaaponce.com

Komitmen Lindungi Alam,GSK Merestorasi 2.600 Hektare Mangrove di Indonesia

Komitmen Lindungi Alam, GSK Merestorasi 2.600 Hektare Mangrove di Indonesia
Burung elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster) terbang di atas hutan mangrove Kakapa, Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

PERUBAHAN iklim dan kerusakan alam merupakan bagian dari kegawatdaruratan kesehatan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan beban sistem kesehatan.

Sebagai contoh, degradasi habitat dan deforestasi dapat meningkatkan risiko timbulnya sumber penyakit baru dan bisa berpotensi menjadi pandemi. Oleh karena itu, salah satu hal penting yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ialah dengan melindungi alam. 

"Di GSK, kami menggabungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan talenta yang berbakat untuk bersama-sama mengatasi penyakit," kata Claire Lund, Vice Presiden Sustainability, GSK, dalam keterangan pers, Senin (13/2).

Baca juga : TSE Group Bergabung dalam Komitmen Zero Emissions 2050

.Untuk mencapai tujuan tersebut dan untuk melindungi kesehatan, GSK memiliki target yang ambisius dalam upaya menjadi perusahaan terdepan untuk memiliki net zero impact pada perubahan iklim dan memberikan dampak positif terhadap alam hingga tahun 2030.

"Dalam keseluruhan proses bisnis dari hulu ke hilir- dan kami berprogres dijalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut," ucap Claire Lund.

"Pada konferensi United Nation Biodiversity (COP15), dan sebagai bagian dari tujuan GSK dalam melindungi alam, kami mengumumkan komitmen untuk memulihkan lebih dari 2500 hektare mangrove di Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim, melindungi ekosistem lokal, dan mendukung kesehatan masyarakat setempat," jelasnya.

Baca juga : Respons Perubahan Iklim, CKB Group Hadirkan Program CSR 'Cinta Kepada Bumi'

Restorasi mangrove di Indonesia dapat berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) secara global serta adaptasi perubahan iklim di Jawa, Indonesia.  

Mangrove juga memainkan peran penting dalam pengaturan iklim dan mitigasi perubahan iklim karena potensi penyerapan karbonnya. 

Mangrove juga berdampak besar pada penduduk setempat, di antaranya dengan memberikan lingkungan yang lebih tahan banjir, perbaikan ekosistem ikan lokal, dan kualitas air serta dapat berkontribusi pada kesehatan dan mata pencaharian masyarakat setempat.

Baca juga : Peduli Lingkungan, Astra Property Gelar Penanaman Pohon di Ammaia Ecoforest

Claire Lund juga mengatakan:,“Untuk mengatasi penyakit, kami percaya bahwa kami perlu mengambil tindakan untuk berkontribusi pada alam dan iklim."

"Restorasi mangrove di Indonesia memiliki peran penting bagi masyarakat lokal dalam membantu melindungi habitat keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon. Projek ini juga akan memberikan kontribusi penting bagi tujuan GSK dalam melindungi iklim dan alam secara global,” jelasnya.

Projek ini memilki dua tujuan yakni: pertama, pengelolaan mangrove secara berkelanjutan dan mewujudkan ketahanan ekosistem, yang dicapai dengan merestorasi 2600 hektar mangrove.

Baca juga : Kebutuhan Mendesak untuk Aksi Iklim Nyata

Kedua, peningkatan ketahanan sosial, ekonomi, dan kesehatan serta kapasitas adaptif masyarakat pesisir, yang dapat dicapai melalui pengembangan aktivitas yang memberikan pendapatan berkelanjutan di daerah Jawa.

Ke depannya, projek ini akan berfokus pada kawasan mangrove yang berpotensi dipulihkan baik di daerah Jawa Timur maupun Jawa Barat, disesuaikan dengan kesiapan lahan, kolaborasi dengan masyarakat setempat, dan kelayakan untuk sertifikasi karbon. 

Implementasi komitmen ini akan melibatkan masyarakat dalam semua aspek, termasuk pembibitan, penanaman dan pemantauan. 

Baca juga : Antisipasi Perubahan Iklim, Ribuan Mangrove Ditanam di Pesisir Kolaka

Selain itu, komitmen ini secara langsung akan meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat dengan mendukung kunjungan pemeriksaan kesehatan di daerah-daerah tersebut, melakukan kampanye untuk menangani malnutrisi, dan menyediakan pompa air untuk meningkatkan pasokan air bersih di wilayah pedesaan yang terlibat. 

Ferdy Aliwarga, Interim General Manager GSK Indonesia, juga menambahkan,“Sebagai perusahaan biofarmasi global, mengatasi dampak lingkungan sangat penting untuk mencapai tujuan kami."

"Di Indonesia, kami terus bekerja keras untuk memberikan dampak kesehatan bagi masyarakat secara nyata. Kami senang dengan pengumuman Restorasi Mangrove di Indonesia ini, sebagai bagian dari tujuan GSK dalam memberikan dampak positif terhadap alam hingga tahun 2030,” jelasnya. (RO/OL-09)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat