Tiga Upaya Dexa Group Dukung Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia
![Tiga Upaya Dexa Group Dukung Ketahanan dan Kemandirian Farmasi Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/24a52eca5af899dc7aaab412326d3a27.jpg)
DINAMIKA industri yang terjadi akibat kondisi pandemi, krisis keuangan global, dan tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, membuat industri farmasi terus mengupayakan ketahanan kesehatan dan kemandirian industri farmasi.
Tiga upaya strategis untuk ketahanan dan kemandirian farmasi diberikan oleh Dexa Group atas dukungan dari pemerintah.
“Kita harus sama-sama membangun ketahanan dan kemandirian di dalam negeri, yang bikin goyang adalah ketergantungan produk impor," kata Pimpinan PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, di sela-sela Pameran Hari Kesehatan Nasional, Jumat (4/11).
Baca juga : DPR Pertanyakan Langkah Pemerintah Produksi Obat Dalam Negeri
"Kalau nilai tukar dollar AS naik, biaya produksi langsung tinggi. Ini inisiatif yang bagus atas instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM,” jelas V.Hery.
Ada tiga upaya strategis Dexa Group dalam ketahanan dan kemandirian farmasi Indonesia. Yang pertama, kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) atau kemandirian dalam obatobat herbal yang modern.
Kedua, melalui sister company Dexa yaitu Ferron Par Pharmaceuticals juga memproduksi bahan baku sintesa kimia Omeprazole dan Esomeprazole.
Baca juga : Peringati HKN, Soho Raih Penghargaan 'Karya Anak Bangsa 2023' dari Kemenkes
"Ketiga, kita juga menggunakan Obat Generik Berlogo (OGB) yang bahan bakunya lokal dari Kimia Farma Sungwun Parmacopia yang kemarin kita lakukan penandatanganan MoU. Ini perlu kita dukung program pemerintah. Kita membeli (bahan baku obat dalam negeri) untuk kita pasarkan,” jelas V. Hery.
Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia
Sebagai salah satu upaya yang strategis yakni terkait kemandirian di dalam Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) Fitofarmaka Director of Research and Business Development Dexa Group Prof. Raymond Tjandrawinata menyampaikan bahwa Dexa Group telah memproduksi Obat Modern Asli Indonesia ber-TKDN tinggi.
Baca juga : Selama 69 Tahun, Pharos Telah Berkontribusi untuk Industri Farmasi Indonesia
"Karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia," jelasnya.
Pernyataan Prof.Raymond disampaikan dalam Talkshow bertajuk “Menuju Kejayaan Obat Modern Asli Indonesia” di Jakarta, Jumat (4/11).
Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item Fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM.
Baca juga : Presiden Apresiasi Produk OMAI yang ber-TKDN Tinggi dalam Tangani Stunting
Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.
“Kami mengapresiasi dukungan dan langkah yang telah diambil pemerintah khususnya Kemekes, Badan POM dan Kemeperin untuk pengembangan OMAI melalui sejumlah kebijakan, termasuk Formularium Fitofarmaka yang telah diluncurkan, penggunaan produk dalam negeri melalui e-katalog, pembangunan fasilitas riset dan infrastruktur industri hingga kemudahan percepatan perizinan," jelasnya.
"Ini sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah dan pelaku industri dalam mendorong pemanfaatan OMAI," ujarnya.
Baca juga : Terkait Ratusan Anak Alami Gagal Ginjal, KPAI: Setop Peredaran Obatnya
"Diharapkan komitmen ini turut dibarengi oleh kontribusi serta dukungan masyarakat dalam memilih produk dalam negeri untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan nasional,” kata Prof. Raymond.
Dalam kesempatan pembukaan Hari Kesehatan Nasional 2022 yang berlangsung sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi booth Dexa Group yang disambut oleh Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno.
Dalam kunjungan tersebut, para menteri melihat komitmen dan upaya kemandirian industri farmasi Dexa Group.
"Dexa Group berkomitmen untuk memproduksi dan mengembangkan produk farmasi ber-TKDN tinggi demi mendorong kemandirian bahan baku obat, produk farmasi dan alat kesehatan," ujar Ferry Soetikno. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Sepatu Kulit Eksklusif Produk Lokal Raih Rekor Bersejarah MURI
Produk Hortikultura Dalam Negeri Didorong Bisa Bersaing Secara Global
Dari Rumah Barber di Bandung, Pomade Menford.Id Diluncurkan barbershopindonesia.id
Bantu UMKM, Koperasi Kana Ekspansi di Medan
Wasekjen MUI Kobarkan 'Jihad' Boikot Produk Terafiliasi Israel
Taffware, Brand Lokal dengan Ribuan Produk Inovatif Berkualitas yang Terjangkau
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap