visitaaponce.com

TSE Group Bergabung dalam Komitmen Zero Emissions 2050

TSE Group Bergabung dalam Komitmen Zero Emissions 2050
Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) juga memiliki program CSR untuk dunia pendidikan.(Ist)

HASIL studi iklim terbaru dari IPCC - dijelaskan PBB sebagai 'kode merah untuk kemanusiaan' - menunjukkan masih mungkin untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C, tetapi kita telah mendekati ambang batas itu.

Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Indonesia telah berkomitmen untuk menyumbang kontribusi dalam upaya global mencapai zero emissions sampai dengan tahun 2050. 

Komitmen ini dijalankan atas dasar kesadaran dan keyakinan dari TSE Group bahwa net zero emissions hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi dari semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit. 

Baca juga: Tekan 70% Emisi, Pertamina RD Bukti Jalankan Roadmap NZE

Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target net zero emissions.

Tetapkan Target Emisi Sesuai Paris Agreement

SBTi adalah inisiatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.

Dengan menggunakan SBTi, TSE Group akan menetapkan target emisi dan hal-hal yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5°C.

Baca juga: Di Forum ADIPEC 2022, Kepala SKK Migas Dukung Net Zero Emission

TSE Group kemudian akan melaporkan kemajuan secara transparan dan konsisten melalui platform SBTi maupun mekanisme lain yang relevan.

“Kami akan menyusun near-term dan long-term target emisi kami dalam waktu 2 tahun ke depan. Target-target ini akan mencakup seluruh aktivitas operasional dan rantai pasokan kami," ucap Direktur TSE Group Luwy Leunufna dalam keterangan, Rabu (3/5).

 "Serta memperhitungkan potensi penyerapan karbon dari lahan dan hutan yang kami kelola,” jelas Luwy Leunufna.

TSE Group juga akan mengikuti aturan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Sebagai informasi, NDC merupakan komitmen setiap negara terhadap Perjanjian Paris.

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 29% pada 2030

Pada komitmen nasional ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 dibandingkan dengan skenario business as usual, atau sebesar 41% dengan bantuan internasional. 

“Kami mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai NDC ini dan kami siap berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon,” lanjut Luwy. 

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Tunas Sawa Erma Group berharap tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan iklim, tetapi juga bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat yang bergantung pada industri kelapa sawit.

Sehingga ke depannya akan menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lain di sektor kelapa sawit untuk bergabung dalam gerakan net zero emissions. 

Baca juga: KLHK Jalin Kerja Sama dengan Singapura untuk Implementasi FOLU Net Sink

Net zero emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.

Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.

Pemerintah Indonesia serius mewujudkan komitmen net zero emissions. Karenanya, pemerintah tengah menyusun sebuah roadmap untuk merelisasikan net zero emissions demi menghadapi berbagai tantangan serta risiko perubahan iklim di masa mendatang. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat