Inovasi Produk Rendah Emisi Jadi Langkah Penting Mitigasi Perubahan Iklim
SALAH satu dampak perubahan iklim yang mulai dapat dirasakan adalah meningkatnya suhu di Bumi sehingga menyebabkan timbulnya dampak kesehatan, ketahanan pangan serta kesejahteraan bagi manusia.
Berbagai upaya terus didorong untuk memitigasi dampak ini. Bertransformasi ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan menjadi sebuah keharusan untuk diimplementasikan oleh semua pihak, baik dari Pemerintah, sektor usaha dan industri, maupun masyarakat sebagai individu.
Walaupun berbagai komitmen telah disepakati, diantaranya melalui Conference of Parties (COP) 21 di Paris yang berambisi menekan emisi karbon serendah-rendahnya sehingga tingkat pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius.
Namun sejauh ini komitmen yang disepakati oleh COP masih belum dapat mencapai target dan perubahan iklim menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan.
Agung Bimo Listyanu,CEO Carbon Ethics dalam sesi diskusi tentang dampak perubahan iklim di ajang IDEAFEST 2022 mengatakan, “Peningkatan tambahan 0,5 °C ke target pemanasan 2 °C menyebabkan lebih dari 15% area daratan global terpapar tingkat tekanan panas yang mempengaruhi kesehatan manusia."
"Peningkatan paparan terhadap ancaman kesehatan, kebakaran hutan, tekanan panas tanaman dapat dihindari dengan membatasi pemanasan global hingga 1,5 °C, bukannya 2 °C," kata Agung dalam keterangan, Kamis (1/12).
Fakta yang ada di lapangan tentang mitigasi perubahan iklim saat ini masih jauh dari komitmen yang disepakati.
Sebagai contoh, setiap menit kita telah kehilangan area hutan seluas 10 lapangan sepak bola, padahal hutan memegang peranan penting dalam menyerap kembali emisi karbon dari atmosfer.
"Di tingkat masyarakat keinginan untuk hidup yang serba praktis juga meningkatkan konsumsi energi, penggunaan bahan bakar fosil dan penggunaan kemasan plastik sekali pakai,” jelasnya.
Emisi karbon yang dihasilkan dari kehidupan manusia yaitu dari sektor produksi, konsumsi, dan transportasi perlu dikelola dengan usaha kita semua untuk terus menguranginya.
Menjalani gaya hidup ramah lingkungan dapat menjadi langkah konkret untuk menekan jejak karbon yang kita ciptakan karena dapat secara langsung mengurangi konsumsi energi.
"Kami di Carbon Ethics selalumenempatkan diri sebagai mitra yang tepat bagi sektor bisnis maupun individu yang ingin memberikan kontribusi yang nyata terhadap perubahan iklim dan usaha-usaha mereka untuk melakukan konservasi iklim,” lanjut Bimo.
Baca juga: Dukung Pengurangan Emisi Karbon, SUNterra Pasang Energi Surya di Kantor Pusat BAF
Danone di Indonesia sebagai bagian dari pelaku usaha dan juga produsen terus berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbon di sepanjang rantai pasoknya serta meminimalisir pelepasan karbon ke udara dengan berbagai upaya kolaboratif demi mencapai ambisi Net Zero yang sudah menjadi komitmen global.
Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia menjelaskan,“Danone-Aqua telah menjalankan berbagai inisiatif pengurangan jejak karbon."
Danon-Aqua melakukan efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, optimalisasi distribusi produk, inovasi kemasan, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap lebih banyak karbon dengan konservasi lahan dan pertanian regeneratif.
"Upaya tersebut dapat menjadi perusahaan dengan Net Zero Emission atau Emisi Nol di seluruh rantai pasoknya pada tahun 2050, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan membangun bisnis yang berkelanjutan," kata Ratih.
Melalui Aqua Life, Danone Indonesia telah meminimalisir emisi karbon di setiap tahap siklus hidup botol kemasan.
Mulai dari bahan baku produksi yang menggunakan 100% plastik daur ulang, penggunaan energi terbarukan pada proses produksinya hingga upaya offsetting untuk mengimbangi emisi yang tersisa.
"Sebagai pengejawantahan komitmen Danone AQUA untuk mencapai Net Zero, AQUA Life telah menjadi minuman pertama bersertifikasi Carbon Neutral di Indonesia,” jelasnya.
"Mengacu pada standar internasional PAS 2060 oleh Carbon Trust, sehingga diharapkan tidak berkontribusi pada penambahan gas rumah kaca di atmosfer. Melalui produk ini, kami bersama-sama konsumen dapat ikut serta dalam mitigasi perubahan iklim yang dampaknya kini semakin dirasakan,” ungkap Ratih.
Pada kesempatan yang sama, Dion Wiyoko, seorang aktor dan peminat gaya hidup ramah lingkungan juga memberikan perspektifnya terhadap dampak perubahan iklim.
“Dampak perubahan iklim yang menurut saya paling terasa sekarang adalah cuaca yang semakin tidak menentu, kenaikan suhu udara yang terasa semakin panas, dan dari tahun ke tahun bencana alam seperti banjir makin meluas di berbagai daerah, dan tentu berpengaruh juga ke ketersediaan stok pangan," katanya.
"Hal ini terjadi tentu saja karena jejak karbon yang ditinggalkan oleh manusia semakin tinggi, dan dampak-dampak yang terjadi ini merupakan konsekuensi yang harus kita hadapi. Apabila kita tidak segera mengambil langkah konkret, efek dari perubahan iklim ini akan kita rasakan hari ini bukan esok,” paparnya.
“Menurut saya, inovasi-inovasi terhadap produk yang mengusung konsep ramah lingkungan sangat relevan dengan pola pikir atau mindset konsumen saat ini," ujar Dion.
"Terutama generasi Millenials dan gen-Z yang mulai peduli dan mencari perusahaan, produk, ataupun merek yang ikut terlibat dalam mitigasi perubahan iklim, dengan menghasilkan produk bersertifikasi rendah karbon," katanya.
"Kita semua pun dapat menjadi Net Zero Hero, dengan adanya lebih banyak lagi komunitas, maupun individu yang mempraktekkan gaya hidup ramah lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan manusia kini dan di masa mendatang," jelas Dion. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
PT Tirta Asasta Jamin Pasokan Air Selama Idul Fitri 2024 Tak Macet di Depok
Ciputra Group Gandeng Perumdam Tirta Kerta Raharja Layani Kebutuhan Air Minum di CitraGarden Serpong
Pentingnya Kecukupan Cairan yang Ideal bagi Anak-anak
Di Gelaran FLEI XIX 2022, Aerplus Tawarkan Peluang Bisnis Air Minum Isi Ulang
Kabupaten Pasuruan Diprediksi Terancam Kekeringan Tahun 2050
PAM Jaya dan Gerakan Ciliwung Bersih Kolaborasi dalam Pelestarian Sungai Ciliwung
Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
ADB Dukung Bisnis Pabrik Daur Ulang Alba Tridi
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
89% Program Lembaga Filantropi sudah Selaras dengan SDGs
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap