visitaaponce.com

Kampus Miliki Peran Strategis Dukung Komitmen Indonesia Atasi Perubahan Iklim Global

Kampus Miliki Peran Strategis Dukung Komitmen Indonesia Atasi Perubahan Iklim Global
Konferensi Mobilizing Global Collaborations To Deliver Climate Change Actions di Kampus Universitas Prasetiya Mulya, Serpong, Selasa (14/2).(HO)

PERAN dunia kampus atau perguruan tinggi dinilai penting dan strategis dalam mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk berkontribusi serta mengatasi perubahan iklim global.

"Universitas merupakan pusat intelektual. Harapannya, teknologi, inovasi, dan lainnya itu datang dari hasil hasil kajian, para dosen, mahasiswa melakukan riset," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong pada konferensi "Mobilizing Global Collaborations To Deliver Climate Change Actions" di kampus Universitas Prasetiya Mulya, BSD, Serpong, Selasa (14/2).

"Dengan konperensi ini banyak paper-paper yang dihasilkan yang bisa di sampaikan ke pemerintah, dan stake holdeir lainnya. Jadi hasil kajiannya itu terpenting bisa kita lakukan inovasi, kita terapkan ke berbagai peran," imbuhnya.

Dia menegaskan Indonesia termasuk berkomitmen ikut mengatasi perubahan iklim global. Komitmen meratifikasi lewat UU Nomor 16 Tahun 2016 diantaranya menaikkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) atau emisi karbon di tahun 2030.

"Kalau sebelumnya target sebesar 29 persen dengan upaya sendiri, kini targetnya naik menjadi 31,89 persen. Sedangkan target penurunan dengan dukungan internasional yang semula 41 persen, naik menjadi 43,20 persen," jelasnya.

Adapun dokumen komitmen kontribusi nasional (Nationally Determined Contributions/NDC) itu telah diserahkan Indonesia ke Sekretariat PBB untuk Konvensi Perubahan Iklim atau UNF-CCC pada September tahun lalu.

"Jadi Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement melalui UU Nomor 16 Tahun 2016 dan menuangkan aksi ketahanan iklim pada dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution atau ENDC.Di dalamnya, Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% dengan upaya sendiri, hingga 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Komitmen iklim Indonesia diperkuat lagi pada COP-26 di Glasgow dengan menetapkan target pencapaian Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," paparnya

Guna mewujudkan hal tersebut, lanjut Dohong, dibutuhkan mobilisasi, sumber daya berula dana, sumber daya manusia, teknologi dan lainnya. "Hal ini. membutuhkan peran semua pemangku kepentingan, stake holder, party non party actors, termasuk universitas dan lain lainya, " tandasnya.

Di sisi lain, Stevanus Wisnu Wijaya Dekan Sekolah STEM Terapan Universitas Prasetiya Mulya mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap nilai keberlanjutan dengan meluncurkan beberapa inisiatif baru untuk mendukung kolaborasi global guna mencapai agenda dunia tahun 2030 dalam pembangunan berkelanjutan. Melalui kolaborasi global, Universitas Prasetiya Mulya bekerja sama mempromosikan praktik berkelanjutan dan menciptakan kesadaran tentang nilai bisnis berkelanjutan melalui pendekatan ekonomi sirkular.

Konferensi International yang berfokus pada perubahan iklim, INNOSCAPE 2023 digelar digelar 14 Februari 2023 di Kampus Universitas Parsetiya Mulya BSD, Tangerang, Banten. Menurut Stevanus, Konferensi ini bertujuan mempertemukan para pemimpin, peneliti dan praktisi untuk bersama-sama mendiskusikan solusi dan strategi inovatif mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.

"Berbagai program yang diluncurkan Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya akan membantu melestarikan lingkungan tetapi juga akan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang, " pungkas Stevanus. (RO/OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat