Ini Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
![Ini Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/a47fa7118274d7e6b4630fa8b310c2de.jpg)
KETUA Unit Kerja Koordinasi Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Rizky Adriansyah memaparkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak yang mampu dideteksi.
"Tanda dan gejala PJB pada anak yang paling umum dan mudah untuk diketahui adalah berat badan yang sulit naik," kata Rizky pada media briefing IDAI yang disiarkan secara daring, Selasa (14/2).
Adapun penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan.
Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bawaan Ternyata Tergantung Usia
Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Sebuah survei di Amerika Serikat (AS) menyatakan setiap tahun sedikitnya 35.000 bayi menderita kelainan ini.
Rizky mengatakan ada tanda-tanda lain yang mampu menjadi gejala PJB atau gagal jantung, seperti mudah lelah dan sesak napas.
"Ini yang sering salah diagnosis, sering dianggap bahwa anak yang mengalami gejala itu sebagai penyakit asma, memang mirip namun bisa jadi itu tanda PJB," imbuhnya.
Rizky menambahkan, gejala lain yang kerap tidak disadari orangtua misalnya mengalami pneumonia, sesak, dan flu yang berulang.
"Ini terjadi berulang-ulang, misal sembuh sebentar nanti sakit lagi, sembuh nanti sakit lagi," jelas Rizky.
Kondisi-kondisi seperti ini, menurut Rizky, boleh saja dilakukan skrining ke dokter spesialis jantung anak. Setelah diagnosa yang telah tegak dan tepat, dapat dilakukan ekokardiografi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Adapun ekokardiografi atau biasa disebut USG jantung, adalah peralatan medis untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung menggunakan gelombang ultrasonik.
Melalui teknologi tersebut, kelainan struktur dan kelainan irama jantung pada anak bahkan janin dapat terdeteksi.
Pemeriksaan ekokardiografi ini dapat membantu untuk memberikan gambaran tindakan apa yang perlu dilakukan sedini mungkin apabila bayi memang terdeteksi mengalami penyakit jantung.
Selain pada bayi dan anak yang baru lahir, deteksi struktur jantung yang cacat, bisa dilakukan setelah struktur janin sempurna terbentuk atau pada saat ibu memasuki usia kandungan 16 minggu.
"Deteksi dini itu sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih jauh bahkan kematian pada bayi," pungkas Rizky. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
7 Tips Berolahraga Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Anda Menderita Penyakit Jantung Koroner? Periksa Kesehatan Sebelum Naik Pesawat
Mumpung belum Telat, Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah sejak Usia 35-40 Tahun
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap