visitaaponce.com

Tunda Penuaan Kulit dengan Terapi Ultraformer MPT

Tunda Penuaan Kulit dengan Terapi Ultraformer MPT
Ultraformer MPT memicu regenerasi alami untuk merangsang pertumbuhan kolagen baru.(Ist)

TIMBULNYA keriput menjadi tanda penuaan kulit yang sering meresahkan perempuan maupun laki-laki. Apalagi ketika wajah mulai tampak mengendur tak kencang lagi.

Namun, tak perlu cemas berlebihan, sebab para ahli terus mengembangkan teknologi perawatan kulit. Hasilnya, sejumlah alat terapi hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya ialah Ultraformer MPT. 

Ultraformer MPT termasuk perangkat berteknologi high intensity focused ultrasound (HIFU).

Perangkat ini bekerja dengan menghantarkan energi ultrasonik ke kulit dan membuat ‘perlukaan’ pada jaringan kulit yang ditargetkan dengan tujuan memicu regenerasi alami untuk merangsang pertumbuhan kolagen baru.

Seperti diketahui, kolagen merupakan unsur penting yang menentukan kekencangan dan kekenyalan kulit.

Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen akan turun secara bertahap hingga akhirnya memunculkan tanda penuaan seperti timbulnya garis halus, keriput, dan kulit kendur.

Dengan Ultraformer MPT, jaringan kulit dirangsang untuk memproduksi lebih banyak kolagen.

“Penurunan kolagen dimulai di usia 20 tahunan. Meski tidak langsung tampak ada tanda-tenda penuaan tapi di usia-usia tersebut, pada jaringan kulit sudah terjadi penurunan produksi kolagen,” ujar  dokter spesialis kulit dan kelamin dari Klinik Derma-V, dr. Lusiyanti, M.Med, SpKK, dalam keterangan, Kamis (16/2).

Acara itu sekaligus memperingati HUT ke-4 Derma-V yang beralamat di Jl. Boluverd Raya Gading Serpong, Tangerang.

Pada acara peluncuran tersebut, dr. Lusiyanti bersama dr. Rudianto Sutarman, M.Med, SpDV menunjukkan bagaimana tahapan terapi peremajaan kulit yang dinamai Derma Tightening Therapy By Ultraformer MPT dilakukan pada dua pengguna layanan Derma-V yang juga influencer, Aita Christina dan Elvira Natali. 

Pertama, perawat membersihkan area target dan mengoleskan krim anestesi topikal sebelum memulai (didiamkan selama 30 menit).

Tidak semua pasien memerlukan anestesi. Dalam sesi tersebut, Aita menggunakan anestesi, sedangkan Elvira tidak. Pilihan tersebut ditentukan berdasarkan ambang rasa nyeri pasien.

Kedua, krim anestesi dihapus, setelah itu dokter menggambar area yang akan dilakukan terapi. Perawat kemudian mengoleskan gel ultrasonik.

Dokter mengatur parameter kekuatan energi yang akan dipancarkan perangkat Ultraformer MPT, disesuaikan dengan permasalahan kulit.

Perangkat Ultraformer MPT kemudian ditempatkan pada kulit. Energi ultrasonik dikirim ke area target di wajah selama sekitar 30 sampai 90 menit.

Setelahnya, perangkat Ultraformer MPT diangkat dari kulit pasien. Lalu, wajah dibersihkan dengan kasa steril yang sudah dibasahi dengan NaCl.

Efek terapi langsung bisa terlihat. Wajah pasien menjadi lebih tirus, kulit lembap, segar, dan tampak berseri.

Selama menjalani terapi, baik Aita maupun Elvira tampak santai bahkan bercanda dengan dr . Lusiyanti dan dr. Sutarman yang mengoperasikan perangkat Ultraformer MPT. Setelah terapi, tidak tampak ada kemerahan di kulit atau tanda-tanda lain yang mengganggu.

Jadi, terapi ini tanpa downtime, sehingga pasien bisa beraktivitas kembali usai terapi.

“Walaupun tadi saya nggak memakai anestesi, saya nggak merasa nyeri sama sekali. Saya termasuk orang yang ambang rasa nyerinya tinggi jadi tidak pakai anestesi. Terapi ini menurut saya sangat nyaman,” tutur Elvira usai terapi.

Sementara itu Aita mengatakan,“Sebelumnya saya sudah mencoba terapi HIFU dengan alat lain. Menurut saya, Ultraformer MPT ini yang paling nyaman.”

Dokter Lusiyanti menambahkan efek terapi akan didapat secara bertahap dan mencapai puncaknya sekitar dua pekan setelah pengerjaan. Efek kulit kencang dan glowing itu akan bertahan selama beberapa bulan, tergantung usia pasien.

Semakin muda usia pasien, semakin lama efek terapi bertahan. Karena itu, idealnya, terapi menggunakan Ultraformer MPT diulang secara berkala.

“Untuk pasien muda bisa 6 bulan sekali, untuk yang pasien yang usianya lebih tua idealnya 3 bulan sekali,” pungkas dr. Lusiyanti. (Nik/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat