Kemenkes Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan Peran ASI
![Kemenkes: Susu Kental Manis Tidak Bisa Gantikan Peran ASI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/f1704b3de5f8840fd888e2880b582a0f.png)
SUSU kental manis (SKM) bukan untuk memenuhi gizi anak melainkan hanya untuk sebagai pamanis dan topping dalam makanan maupun minuman. Sayangnya masih banyak orang tua yang menilai SKM menjadi susu pokok yang dikonsumsi anak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan SKM tidak bisa menggantikan peran Air Susu Ibu (ASI) sehingga tidak cocok untuk dikonsumsi bayi 12 bulan ke bawah.
Baca juga:
"Jadi SKM bukan suatu bentuk minuman tetapi pelengkap sajian, SKM tidak dapat menggantikan peran dari ASI dan tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan," kata Nadia, Kamis (16/2).
Berdasarkan studi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) penyebab stunting bisa terjadi karena pola makan yang tidak seimbang terutama dalam pemenuhan gizi.
"Salah satu studi yang dilakukan oleh FKUI anak balita diberi makan nasi, dengan lauk kentang goreng, mi instan, kuah bakso, dan susunya kental manis," ucapnya.
Susu kental manis adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8% dan kadar protein tidak kurang dari 6,5%. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Badan POM Nomor 34 Tahun 2019 tentang Kategori Pangan dan Codex Standard for Sweetened Condensed Milk.
"Kadar gula yang cukup tinggi juga harus menjadi perhatian karena sesuai Permenkes Nomor 63 Tahun 2015 maksimum 50 gram," tuturnya. (OL-6)
Terkini Lainnya
Rekomendasi 10 Pelancar ASI yang Dapat Dibeli di Apotek
Cegah Salah Konsumsi Kental Manis, Gencarkan Edukasi untuk Ibu
Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Praktik Gizi Seimbang Mampu Turunkan Prevalensi Stunting
Edukasi Manajemen Laktasi Optimalkan Pemberian ASI Eksklusif
Pemerintah akan Atur Pelaksanaan Donor ASI
Amankah Menyusui Jika Ada Darah Dalam ASI? Simak Penjelasannya
Cek Platform di aduansalahsusu.id untuk Laporkan Pelanggaran Promosi Kental Manis
Pemprov Jateng Waspadai Konsumsi Kental Manis di Tengah Kasus Stunting
PP Muslimat NU Sosialisasikan Risiko Kental Manis untuk Balita di Garut
Perlu Optimalisasi Sosialisasi Dampak Buruk Susu Kental Manis pada Balita
Kedai Kreatif Susu Frisian Flag Targetkan Jangkau 650 Pelaku UMKM
Ahli Gizi Tegaskan Kental Manis tidak Bisa Gantikan Susu
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap