visitaaponce.com

BMKG RI Harus Waspadai Gempa Multisegmen Seperti di Turki

BMKG: RI Harus Waspadai Gempa Multisegmen Seperti di Turki
Seorang warga berjalan di tengah bangunan yang hancur akibat gempa Turki.(AFP)

BANYAK pembelajaran yang bisa Indonesia ambil dari tragedi gempa bumi di Turki dan Suriah. Mengingat, Indonesia cukup banyak memiliki potensi gempa bumi. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun berupaya membangun kesadaran, mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa di Tanah Air.

Apalagi, kondisi tektonik Indonesia dan Turki memiliki kemiripan, sekalipun tidak sama persis. BMKG bersama dengan pakar gempa bumi pun membahas mekanisme, penyebab, dampak dan rekomendasi yang perlu dilakukan. Sebab, kejadian tersebut dimungkinkan berpotensi terjadi di Indonesia.

"Gempa di Turki mmeberi peringatan bagi kita yang ada di Indonesia, yang juga merupakan wilayah rawan terhadap gempa yang dipicu sesar aktif," jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kamis (23/2).

Baca juga: Bantuan Tahap Tiga Indonesia Mendarat di Turki

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar dapat menyebabkan gempa katastrofe dan gempa bumi yang kompleks.

"Perlu dilakukan kajian lebih komprehensif mengenai zona sesar geser di Indonesia. Yang mirip dari gempa Turki seperti sesar besar Sumatera. Kemudian, sesar Palu-Koro dan sesar Matano di Sulawesi, sesar Cimandiri di Jawa Barat, sesar Opak di Yogyakarta dan sesar Gorontalo," tuturnya.

Kemudian, yang juga perlu diwaspadai ialah dampak gempa akibat patahan multisegmen. Artinya, patahan itu terbagi menjadi beberapa blok. Bahkan, patahan itu juga berdekatan dengan patahan yang lain.

Baca juga: Relawan Medis Sebut Banyak Pengungsi Gempa Turki Alami Gangguan Pernapasan

"Gempa di Turki dengan magnitudo 7,8 sanggup memecahkan seluruh sesar Anatolia Timur. Total panjang patahan Anatolia Timur adalah 300 km. Fenomena ini memberi peringatan bagi kita untuk mewaspadai gempa multisegmen," imbuh Dwikorita.

Adapun karakteristik zona sesar utama yang dikelingi sesar lain, banyak terdapat di Indonesia. Seperti, zona sesar Cimandiri, sesar Semangko, sesar Palu-Koro, hingga sesar Kawa.

"Kondisi wilayah Indonesia banyak patahan, sebagaimana kondisi di Turki. Sudah seharusnya kita mewaspadai gempa di zona sesar yang padat penduduknya," pungkasnya.

Setelah mempelajari mekanisme gempa di Turki, lanjut dia, Indonesia harus mencari cara untuk mencegah dampak kejadian katastrofe.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat