visitaaponce.com

Relawan Medis Sebut Banyak Pengungsi Gempa Turki Alami Gangguan Pernapasan

Relawan Medis Sebut Banyak Pengungsi Gempa Turki Alami Gangguan Pernapasan
ILustrasi(AFP)

KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh, dokter Spesialis Orthopedi Safrizal menjadi salah satu relawan dalam tim medis yang dikirim pemerintah Indonesia ke lokasi gempa di Kota Kahramanmaras, Turki. Safrizal mengatakan, saat ini banyak pengungsi gempa yang mengalami gangguan pernapasan.

Keluhan yang dilaporkan para pengungsi adalah batuk dan pilek karena cuaca dingin dan bersalju. Hal ini menjadi tantangan bagi para penyintas gempa M7,6 tersebut. Belum lagi ditambah dengan penyakit sebelumnya, seperti darah tinggi ataupun penyakit lain yang saat ini terputus obatnya karena rusaknya fasilitas kesehatan.

Batuk, sebut Safrizal, adalah salah satu kondisi yang sangat banyak terjadi di pengungsian karena di pengungsian ramai sehingga penyakit saluran pernapasan akan cepat menyebar.

"Kita sempat memberikan bantuan obat-obatan ke posko-posko kesehatan dan relawan yang dikirim ke posko-posko pengungsi berasal dsri berbagai daerah di Turki dan mereka hanya tinggal satu minggu dan digantikan tim lain terus seperti itu sampai kondisi pengungsian selesai," ujarnya saat melaporkan situasi terkini dari pos pengungsian mandiri di Kahramanmaras, Turki, Selasa (21/2).

Untuk penyakit-penyakit yang diakibatkan trauma karena gempa, Safrizal mengatakan, para penyintas sudah mempunyai jadwal untuk melakukan kontrol ke pusat-pusat yang ditentukan.

Maraknya penyakit gangguan pernapasan juga dilaporkan oleh dokter spesialis anak Dimas Tri Ananto dari Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dari lokasi Pengungsian EMT Indonesia yang berada di kota Hassa Provinsi Hatay, Turki.

"Di sini memang karakter pasien keluhan yang banyak adalah tidak terkait dengan gempa, lebih pada kondisi penyakit infeksi yang transmisinya karena tinggal bersama apalagi memasuki musim dingin sehingga virus-virus terkait pernapasan meningkat," kata dr Dimas.

"Banyak anak-anak yang mengalami radang tenggorokan, batuk, pilek, dan beberapa karakter lain. Kemudian ada keluhan kulit ada untuk pasien dewasa pun sama batuk," imbuhnya lagi. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat