visitaaponce.com

Amalan Terbaik di Bulan Ramadan yang Pernah Dilakukan Rasul

Amalan Terbaik di Bulan Ramadan yang Pernah Dilakukan Rasul
Ilustrasi.(Antara/Hendra Nurdiyansyah.)

RAMADAN merupakan bulan suci dan penuh ampunan. Umat Islam lebih rajin lagi dalam berbuat kebaikan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda dengan melakukan amalan Ramadan.

Pelaksanaan amalan di bulan Ramadan sangat dianjurkan untuk dilakukan. Namun, beberapa orang tidak mengetahui berbagai jenis amalan yang harus dijalankan.

Salat atau ibadah malam

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amalan sunah pada bulan Ramadan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan amalan fardhu pada bulan lain. Dan barangsiapa yang melakukan amalan satu amalan fardu di bulan Ramadan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan 70 amalan fardu pada bulan lain."

Ibadah malam ini bisa dengan salat tahajud yang dilakukan sepertiga waktu dini hari.

Berpuasa

Puasa di bulan Ramadan akan menghapus dosa-dosa yang lalu. Untuk membahas amalan bulan Ramadan ini, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, Allah akan menghapuskan dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Buka puasa dengan makanan manis

Disunahkan untuk melakukan amalan bulan Ramadan dengan berbuka makan-makanan yang manis, air hangat, dan susu. Ali bin Abi Thalib pun menyukai berbuka puasa dengan minuman susu.

Iman Ja'far Ash-Shidiq berkata bahwa Rasulullah SAW apabila berbuka puasa, biasanya beliau memulai dengan memakan yang manis-manis. Jika tidak ada, beliau berbuka puasa dengan memakan gula atau kurma. Bahkan bila semua itu tidak ada, beliau berbuka puasa dengan meminum air hangat.

Segera salat magrib setelah membatalkan puasa

Disunahkan juga mendahulukan salat fardu magrib sebelum berbuka puasa atau makan besar. Ini dikecualikan apabila ada orang yang menunggu makan bersama.

Fokus beribadah di 10 hari terakhir

Pada 10 hari terakhir Ramadan, Allah SWT menjanjikan akan memberikan ampunan kepada umat Islam yang beribadah. Selain menjalankan sunah, amalan bulan Ramadan ini bisa menunjukkan keseriusan dari hari-hari sebelumnya. Ini bisa memberikan amalan bulan puasa yang terbaik menjelang berakhir.

Menjelaskan hal ini, dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda, "Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lain." (HR Muslim)

I'tikaf atau berdiam diri

Amalan bulan Ramadan ini terkait dengan akan jatuhnya malam Lailatul Qadar. Ini akan terjadi pada satu malam di antara 10 hari terakhir Ramadan. I'tikaf atau berdiam diri di masjid dengan tujuan ibadah, tentu saja akan mendapat pahala yang sangat besar.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda, "Aku pernah melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadan yang pertama. Aku berkeinginan mencari Lailatul Qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri'tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. 'Siapa saja yang ingin beri'tikaf di antara kalian, maka beri'tikaflah.' Lalu di antara para sahabat ada yang beri'tikaf bersama beliau." (HR Bukhari)

Menghidupkan malam Lailatul Qadar

Setiap malam ganjil terakhir yang diisyaratkan sebagai malam Lailatul Qadar disunahkan memperbanyak ibadah, dzikir, dan membaca Al-Qur'an. Namun, amalan yang paling utama di malam ini adalah memperbanyak salat.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)

Lailatul Qadar merupakan seribu malam yang datang pada tanggal-tanggal ganjil di akhir bulan Ramadan. Seringnya, yang paling diharapkan ialah malam ke-27. Sesungguhnya, satu amal saleh yang dikerjakan pada bulan Ramadan lebih baik daripada yang dikerjakan selama seribu bulan.

Memperbanyak sedekah

Meski bisa dilakukan pada bulan-bulan lain tak ada salahnya memperbanyak sedekah pada bulan Ramadan. Ini karena Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri. Jika dilakukan secara rutin selama satu bulan penuh, amalan bulan Ramadan ini akan menjadi kebiasaan baik.

Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Barang siapa mengeluarkan sedekah kepada orang miskin, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Allah SWT pun akan menyediakan balasan untuknya berupa kebebasan, sebagaimana bebasnya Nabi Ismail AS dan penyembelihan."

Memberi makan orang yang membutuhkan

Memberi makan orang berbuka juga bisa termasuk sedekah, yang merupakan amalan bulan Ramadan lain. Ini sebab sedekah paling utama ialah yang dikerjakan di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun." (HR Ahmad, Nasai)

Tidak melewatkan sahur

Salah satu amalan bulan Ramadan yang disunahkan ialah makan sahur. Ini juga merupakan pembeda antara puasa kaum muslim dengan lainnya yang juga menjalankan puasa.

Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahur mengandung berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya sebiji kurma."

Membaca Alquran

Kebiasaan bulan Ramadan ini dikategorikan khusus, karena bisa digabungkan dengan amalan puasa. Jika seseorang berpuasa tetapi tidak menfokuskan diri dalam membaca ayat Alquran, tidak mendapatkan fadilah ibadah.

Allah SWT berfirman, "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an. Ini sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS Al Baqarah: 185)

Selain itu, dalam hadis Ibnu 'Abbas RA pernah berkata, "Dahulu Malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah SAW pada setiap malam Ramadan dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya." (HR Bukhari)

Membaca Alquran di bulan Ramadan berbeda dengan di hari-hari lain. Soalnya, keutamaan membaca Alquran di bulan Ramadan adalah satu huruf yang dibaca bernilai sepuluh kebaikan.

Perbanyak istigfar

Keistimewaan bulan Ramadan salah satunya adalah dibukanya gerbang ampunan untuk kaum Muslimin. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghapus dosa di masa lalu yaitu beristigfar sebanyak mungkin. Selain istigfar, umat Muslim juga bisa menambahkan amalan lain seperti zikir dan doa.

Berdoa di waktu tertentu

Selain itu, lakukan amalan berdoa khususnya pada waktu-waktu yang diijabah. Misalnya, saat berbuka, karena seorang yang berpuasa saat ia berbuka memiliki doa yang tak ditolak.

Doa di sepertiga malam terakhir pun juga termasuk amalan Ramadan, karena Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Adakah orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristigfar, pasti Aku ampuni dia."

Beristigfar di waktu sahur pun bisa dijalani, seperti firman Allah SWT, "Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS Al-Dzaariyat: 18)

Duduk di masjid sampai matahari terbit

Hal ini dimaksudkan agar setelah sahur dan salat Subuh, seseorang tidak kembali tidur dan tetap beraktivitas seperti biasa. Dalam suatu hadis terdapat penjelasan, "Rasulullah SAW apabila ibadah Subuh, beliau duduk di tempat salatnya hingga matahari terbit." (HR Muslim)

Ada pula hadis yang menjelaskan, "Siapa salat Subuh dengan berjemaah, lalu duduk berzikir kepada Allah SWT hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna."

Salat tarawih

Salat tarawih adalah ibadah sunah yang dikerjakan hanya pada malam bulan Ramadan. Mengenai hal ini, dalam salah satu hadisnya Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menfardukan puasa Ramadan dan Aku telah mensunahkan salat di malam harinya. Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dan salat di malam harinya karena iman dan mengharap pahala dan ridha dari Allah, keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya." (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Ibadah witir

Jika salat tarawih berakhir, witir bisa segera dilaksanakan. Salat witir hukumnya sunah dan dikerjakan dengan rakaat ganjil. Dalam suatu hadis dinyatakan, "Hai para pencita-cita Alquran, kerjakan salat witir. Karena Allah itu tunggal, Ia suka bilangan yang witir (ganjil)."

Ini dikerjakan selepas salat Isya berjemaah dan untuk jumlah 11 sampai 23 rakaat. Keutamaannya, jika dilakukan secara berjemaah hingga selesai, maka dicatat baginya salat sepanjang malam berlimpah pahala.

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan salat malam di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka Allah SWT akan menghapuskan dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim)

Umrah pada bulan Ramadan

Melaksanakan umrah di bulan yang suci ini memang sangat berbeda. Umrah pada saat bulan Ramadan pahalanya seperti melaksanakan haji. Rasulullah SAW bersabda, "Umrah pada bulan Ramadan menyerupai haji." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Selama umrah, amalan-amalan yang dilakukan pun akan berlipat ganda pahalanya. Demikian amalan bulan Ramadan yang bisa dilakukan untuk memperbanyak pahala dan keberkahan. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat