Bersatu Cegah Anak Terpapar Pornografi
![Bersatu Cegah Anak Terpapar Pornografi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/6a6b4faa1c7fd0ea47080776d9bdda96.jpg)
TIDAK ada cara yang tepat atau jitu bagi semua anak untuk menjauhkan mereka dari pornografi. Karena keterpaparan terhadap pornografinya berbagai kasus dan tingkatan dan intensitasnya seperti apakah sudah kecanduan atau baru pertama kali.
Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK RI, Imron Rosadi mengatakan bahwa orang tua, sekolah dan masyarakat memiliki peran masing-masing yang mestinya harus saling menguatkan pencegahan paparan pornografi terhadap anak.
"Orangtua dan keluarga berperan sebagai lingkungan terdekat untuk edukasi dini dan deteksi serta pencegahan dini terhadap pornografi. Dari orang tua dan lingkungan keluarga anak-anak mesti dikenalkan dengan berbagai kemungkinan konten pornografi masuk dalam lingkungan keluarga. Tentu saja disesuaikan dengab tingkat usia anak-anak," ucap Imron saat dihubungi Media Indonesia.
Menurut Imron, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berperan signifikan dalam edukasi dini melalui integrasi pemahaman dan pencegahan pornografi dalam kurikulum formal sekolah serta kegiatan-kegiatan pengisian waktu luang seperti ekstrakurikuler dan pentas seni. Jadikan anak sebagai pelopor dan pelapor pencegahan pornografi melalui OSIS juga harus diintensifkan.
"Peran masyarakat melalui tokoh dan orang-orang berpengaruh untuk menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk u pencegahan dan penanggulangan pornografi. Peran Ketua RT dan Ketua RW untuk bersama-sama warganya menjaga lingkungan bersih dari pornografi seperti dilakukan dengan penyuluhan, edukasi komunitas, pengawasan lingkungan dan lain-lain," tegasnya.
Imron menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keterpaparan pornografi terhadap anak yang bisa dilakukan sejak dini.
Pertama, edukasi untuk cerdas berliterasi digital, sadar dan cermat mengenali dan menggunakan konten-konten dan aplikasi yang ada, apakah terpapar pornografi atau tidak.
Kedua, batasi pengunaan gawai/gadget kepada anak.
Ketiga, dampingi anak, terutama terhadap anak baduta dan balita. Jangan biarkan mereka berinteraksi dengan dunia maya lebih dari dua jam apalagi seharian.
Terakhir, ajak dan alihkan anak dengan kegiatan-kegiatan lain yang menyenangkan tapi tetap mendidik, di luar menonton dan mengakses internet dan media daring. (H-2)
Terkini Lainnya
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
FM7 Resort Hotel Hadirkan Kid’s Challenges untuk Anak-Anak
Pencegahan Judi Online terhadap Anak Harus Segera Dilakukan
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
KPK Cegah 2 Orang Terkait Kasus Korupsi di PGN
Presiden Jokowi: Peran BPKP untuk Mencegah Penyimpangan, Bukan Mencari Kesalahan
Cegah Hipertensi, Batasi Konsumsi Garam Maksimal 1 Sendok Teh per Hari
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap