Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik
![Pola Asuh Bisa Cegah Anak Alami Sindrom Metabolik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/4a10f3d415d90c57b79026a57685dbd6.jpg)
DOKTER Gizi Prof Nurpudji Astuti Taslim mengingatkan bahwa pola asuh orangtua dalam memberi makan anak bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah anak mengalami sindrom metabolik.
"Sejak kecil sebenarnya peranan pola asuh orangtua itu sangat penting. Karena anak-anak kecil 3 tahun ke bawah, makanan yang disediakan tergantung dari orangtua. Dia passive consumer. Apa yang kita berikan itu pasti akan menjadi kebiasaan makannya," ungkap Pudji, Kamis (2/3).
Ia mengatakan salah satu kebiasaan orangtua yang bisa dikurangi adalah dengan memberikan makanan cepat saji yang rentan penyakit dan tidak bergizi kepada anak.
Baca juga: Diet Mediterania Diklaim Sesuai untuk Orang Indonesia
"Kita juga menjaga agar anak-anak ini tidak terpapar oleh fast food. Kita sekarang ini banyak lihat orang tua bawa anaknya ke mal lalu dikasih makan fast food, makan goreng-gorengan. Itu sama sekali tidak sehat," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Pudji juga mengimbau orangtua untuk mulai mengenalkan anak pada makanan yang sehat dan seimbang sejak dini. Selain itu, orangtua juga perlu memahami bahwa anak yang gemuk bukan berarti memiliki gizi yang baik.
"Anak yang gemuk itu bukannya bagus. Anak yang sehat itu bukan yang gemuk. Anak yang sehat itu sesuai dengan umurnya. Jadi sekarang ini anak gemuk itu bukan pada keluarga yang kaya saja yang didapati, tapi juga keluarga miskin banyak sekali oleh karena pola makan," tutur Pudji.
Ia memastikan pola makan yang salah dapat menyebabkan anak mengalami obesitas dan mengalami masalah berat badan, yang ke depannya berpotensi melahirkan penyakit jantung, stroke, maupun diabetes.
"Jadi, kalau banyak karbonya, artinya untuk mengalami obesitas itu besar. Akhirnya kalau sudah terjadi semacam itu, terjadi penumpukan lemak, akhirnya akan terjadi dislipidemi, nanti arahnya akan ke hipertensi. Bisa juga kena jantung," katanya.
Lebih lanjut, Pudji juga menjelaskan bahwa sindrom metabolik sendiri memiliki beberapa gejala. Oleh sebab itu, Pudji menganjurkan orangtua untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
"Sindrom metabolikitu ada beberapa gejala. Ada hiperkolesterolnya, ada hiperdislipideminya, ada hipertensinya. Jadi harus diperiksa anaknya, pemeriksaan darah. Terus kita lihat dia termasuk di mana. Jadi ini tidak bisa hanya kita katakan, 'Eh kamu gemuk. Kita kasih ini ya'. Enggak seperti itu," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel
Chuando Tan Terlihat Awet Muda Meski Berusia 58 Tahun, Apa Menu Makanan Andalannya?
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
Sering Merasa Gagal Diet? Ini 4 Alasan Penyebab Gagal Diet
Lakukan 6 Cara Ini, Biar Langsung Tidur Nyenyak
Jangan Disepelekan ! Ini 6 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Atasi Tengkes di Jakarta, Dharma Jaya Gencar Salurkan Makanan Sehat Ke Warga
Slogan Gizi untuk Rakyat
Ussy Sulistiawaty Ungkap Peran Penting Memasak untuk Keluarga
Asupan Bernutrisi Anak Salah Satu Syarat Raih Indonesia Emas 2045
Temanggung Upayakan Penurunan Stunting Hingga 9%
Angka Stunting Naik, Sulsel Lakukan 4 Hal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap