visitaaponce.com

Tertarik Beli Pakaian Bekas Perhatikan Kebersihannya

Tertarik Beli Pakaian Bekas? Perhatikan Kebersihannya
Calon pembeli tengah memilih baju dan pakaian bekas kawasan Pasar Senen, Jakarta.(MI/USMAN ISKANDAR)

DOKTER spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Arini Widodo mengingatkan pentingnya keutamaan kebersihan toko yang menjual pakaian bekas agar Anda terhindar dari infeksi yang disebabkan virus, jamur, bakteri, hingga tungau.

"Perhatikan, apakah toko tersebut mengutamakan kebersihan barang-barangnya atau tidak," kata Arini, Jumat (3/3).

Menurut Arini, akan lebih baik bagi konsumen jika mengetahui siapa pemilik pakaian tersebut sebelumnya. Misalnya, adik yang memakai pakaian bekas kakaknya, dan sebagainya untuk mengurangi risiko.

Baca juga: Bingung Pilih Sepatu? Sesuaikan dengan Bentuk Kaki dan Fungsi

Kemudian, perhatikan apakah ada noda yang menempel pada pakaian tersebut, baik yang disebabkan oleh kotoran, bercak darah, dan sebagainya. Lalu, pastikan bahwa pakaian bekas yang hendak dibeli sudah dicuci.

"Cium baunya, dari situ bisa menentukan apakah pakaian itu sudah dicuci atau belum. Jangan beli yang belum dicuci karena bisa saja ada agen infeksi yang menempel di situ," ujar Arini.

Lalu, lanjut dia, hindari membeli pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas dari toko karena barang-barang tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai media penularan penyakit.

Baca juga: Sepatu yang Terlalu Sempit Bisa Sebabkan Perubahan Bentuk Kaki Permanen

Selanjutnya, menurut anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) itu, pilihlah pakaian yang ukurannya pas di badan.

"Kadang-kadang, membeli pakaian bekas itu terbatas pilihan ukurannya, sehingga banyak yang memaksakan ukuran. Padahal ini bisa jadi masalah. Misalnya, celana yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat akan memicu kelembaban dan infeksi jamur," tutur Arini.

Pada kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atopik, Arini mengatakan perlu ada perhatian khusus dalam memilih pakaian bekas, dengan memastikan pakaian bisa menyerap keringat dengan baik, bebas dari bahan alergi seperti tungau, debu rumah, bulu binatang, dan serbuk sari, serta hindari bahan wol.

Baca juga: Brand Sepatu Lokal Weidenmann Semarakkan Jakarta Sneakers Day

"Biasanya, bahan wol bisa mengiritasi kulit pasien dermatitis atopik," kata Arini. yang kini sedang melanjutkan pendidikan master di Harvard Medical School itu.

Di samping itu, ia menambahkan, pastikan untuk memilih pakaian yang bebas dari bahan kimia seperti disinfektan karena dapat memicu munculnya dermatitis. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat