Mayoritas Pakaian Bekas yang Dijual di Pasar Senen Berasal dari Impor
![Mayoritas Pakaian Bekas yang Dijual di Pasar Senen Berasal dari Impor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/caf9c343b599117669bb02b24206f223.jpg)
BEBERAPA waktu lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan bahwa saat ini masih marak penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Berangkat dari hal tersebut, berdasarkan pantauan Media Indonesia di Pasar Senen, Jakarta, didapatkan fakta bahwa penjualan pakaian bekas yang berasal dari luar negeri masih marak terjadi.
Seperti halnya Cecep (bukan nama asli), salah satu pemilik toko pakaian di Blok III Kawasan Pasar Senen Jakarta mengakui bahwa pihaknya menjual pakaian bekas impor.
Baca juga : Pemerintah Take Down 40 Ribu Akun Penjual Pakaian Impor Bekas di e-Commerce
"Kalo di Blok III impor semua, kalo di Blok IV campur ada yang lokal. Kalo blok I dan II sama impor juga," katanya saat ditemui pada Rabu (21/2).
Lebih lanjut, kata dia, pakaian tersebut mayoritas berasal dari 2 negara di Benua Asia, yakni Jepang dan Korea.
"Mayoritas antara 2, Jepang sama Korea, karena dari segi fashion bagus dari Korea," terangnya.
Baca juga : Pemprov Jabar Terus Pantau Thrifting
Namun, dirinya tidak mengetahui berapa jumlah pakaian yang didapatkan pada saat pakaian tersebut datang.
"Sehari dateng ga nentu karena ball-ballan. Omset ya namanya dagang gak nentu juga, kalau lagi rame alhamdulillah, kalau lagi sepi yaudah," ujar dia.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa konsumen yang datang ke Pasar Senen lebih banyak di akhir pekan atau hari libur dibandingkan dengan hari biasa.
Baca juga : Ikappi Heran Pemerintah Baru Gencar Larang Pakaian Impor Bekas
"Weekend biasanya rame, orang biasanya kesini hari-hari libur," pungkasnya.
Di sisi lain, salah satu pemilik toko di Blok IV Pasar Senen, Akbar (bukan nama asli) mengakui bahwa pihaknya mendapatkan suplai barang di tokonya dari supplier.
Adapun toko yang dimilikinya menjual pakaian khusus wanita saja, di tokonya ia menjual pakaian dengan harga paling murah Rp15.000 dan serta harga yang paling mahal di angka Rp35.000.
"Biasa datang 50 ball tapi itu sesuai kebutuhan. Isinya blouse 500 pcs per ball. Dari 500 itu abis dicek paling dapat 450 terus dipisah lagi sesuai grade. Kalau celana isinya 200 pcs per ball," jelasnya. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemendag Bersama Bea Cukai dan Kepolisian terus Berkoordinasi untuk Cegah Maraknya Pakaian Bekas Impor
Pakaian Bekas Layak Pakai Milik Pejabat dan ASN di Cianjur Dibagikan ke Masyarakat
Sulit jika Masalah Impor Pakaian Bekas hanya Andalkan Bea Cukai
Hadapi Pendemo Pasar Senen, Mendag Siapkan Solusi untuk Pedagang Pakaian Bekas
TikTok Indonesia Akan Hentikan Fitur Live Shopping Pakaian Impor Bekas
Masih Marak Pakaian Impor Bekas di Pasaran, Kemenkop UKM Minta Penegakan Hukum Diperketat
API Minta Pemerintah Tindak Tegas Importir Baju Bekas Ilegal
Pemerintah Musnahkan Ribuan Barang Impor Ilegal
Instruksi Kapolri: Sikat Penyelundupan Pakaian Impor Bekas
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap