Imunisasi Difteri di Jawa Barat Baru 43,89 Persen
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga 4 Maret 2023 cakupan Outbreak Respons Immunization (ORI) Difteri di Provinsi Jawa Barat baru mencapai 43,89 persen. Imunisasi dilakukan kepada beberapa kelompok usia dari 2 bulan hingga 15 tahun.
"Sampai dengan tanggal 4 Maret 2023, cakupan Outbreak Respons Immunization Difteri sebanyak 4.928 orang atau sekitar 43,89%," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine saat dihubungi, Senin (6/3).
Jumlah imunisasi untuk kelompok 2 sampai 59 bulan sekitar 1.185 (33,4%) yakni imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (DPT-HB-Hib). Kemudian kelompok umur 5 sampai kurang dari 7 tahun hanya disuntik Diphteria Tetanus (DT) yakni sebanyak 505 atau 40,2% untuk kelompok umurnya.
"Terakhir untuk kelompok umur7 sampai 15 tahun mendapatkan imunisasi Td sebanyak 3.238 atau sekitar 50,4 persen," ujarnya.
Imunisasi Td adalah Tetanus Diphteria yang merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi DT pada anak. Dengan tujuan mempertebal imunitas anak.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menjelaskan cakupan ORI yang harus dilakukan Kementerian Kesehatan pada KLB difteri harus mencapai 90 persen pada lokasi yang telah ditetapkan.
"Pelaksanaan ORI dilakukan pada tingkat kecamatan dan dilaksanakan 3 kali putaran dengan jarak pemberian antara putaran pertama dan kedua sekitar 1 bulan, dan putaran kedua ke ketiga adalah 6 bulan," ujarnya.
Ia menyarankan agar masyarakat terus meningkatkan daya tahan tubuh dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah terjadi penularan difteri.
"Karena penularan juga droplet maka pencegahan dan pengendaliannya mirip covid-19. Kemudian 3M untuk masyarakat di daerah terjangkit dan isolasi untuk kasus dan masyarakat juga jangan lupa untuk terus meningkatkan daya tahan tubuh, makan yang baik, tidur yang cukup, olahraga dan tetap melakukan PHBS," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Terkini Lainnya
Ratusan Kucing dan Anjing Antre Vaksin Rabies Gratis
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
Vaksinasi Ganda pada Anak, Perlukah Khawatir?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Bio Farma Gelar Vaksinasi Influensa Gratis di Dua Kecamatan di Kota Bandung
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Vaksinasi Difteri Tetanus Beri Kekebalan Tambahan Terhadap Covid-19
Kasus Difteri di Jakarta Meningkat, Dinkes Sebut Masih Terkendali
Dinkes DKI Lakukan Surveilans Kasus Difteri
Garut KLB Difteri, Kemenkes Beri Cara Pencegahan Difteri ke Daerah Lain
Imunisasi Anak, Tanda Sayang Orang Tua yang Peduli
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap