Penurunan Kekuatan Otot Leher Sebabkan Lansia Sulit Menelan
![Penurunan Kekuatan Otot Leher Sebabkan Lansia Sulit Menelan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/0be85180358872b296a964b37fb2dc2c.jpg)
SULIT menelan bisa menjadi salah satu masalah kesehatan yang dialami para lansia akibat penurunan kekuatan otot lehernya. Hal itu dikatakan Tirza Z Tamin dari Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI).
"Orangtua kita jangan buru-buru kalau makan. Kesedak itu hati-hati, nanti masuk ke paru-paru, bisa menimbulkan mortality atau kematian. Hal itu karena penurunan massa otot leher terjadi dan kekuatan ototnya menurun," ujar Tirza dalam konferensi pers, dikutip Minggu (26/3)
Dokter yang tergabung dalam Kelompok Staf Medis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSCM itu mengatakan dokter dapat melakukan penilaian untuk melihat kekuatan otot leher lansia. Nantinya, mereka bisa memberikan rekomendasi lansia untuk menjalani latihan menelan yang aman untuk menguatkan otot-otot leher.
Baca juga: Pj Bupati Flotim Kunjungi dan Serahkan Bantuan ke Lansia Tunanetra yang Tinggal di Hutan
Seperti disiarkan WebMD, ada sejumlah latihan yang bisa dilakukan untuk menguatkan otot leher, salah satunya dengan berusaha mengumpulkan air liur atau saliva di mulut ke tengah lidah, kemudian tutup rapat bibir dan telan semua air liur sekaligus seperti menelan minuman.
Cara lainnya yakni dengan berbaring telentang di permukaan yang rata, lalu pastikan bahu menghadap ke permukaan dan jangan gunakan bantal atau sandaran kepala.
Langkah berikutnya angkat kepala seolah-olah sedang mencoba melihat kedua kaki kemudian turunkan kembali kepala ke permukaan. Ulangi gerakan ini sebanyak 30 kali kemudian istirahat selama dua menit.
Baca juga: Lansia dan Penyandang Disabilitas di Padang Dapat Bantuan Sembako
Seseorang hanya boleh melakukan latihan menelan ini di bawah pengawasan seorang profesional medis. Jika nanti mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan yang signifikan saat melakukan latihan ini, maka segera hentikan latihan dan beri tahu dokter atau terapis fisik.
Tirza menambahkan, selain sulit menelan masih ada beberapa masalah yang juga dapat dialami lansia antara lain sulit menahan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), gangguan intelektual, infeksi, gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman; malnutrisi, depresi, dan gangguan seksual. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Dok, Mata Anak Saya kok Juling?
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Pusat Neuromuskular untuk Diagnosa Gangguan Saraf dan Otot
Hobi Lari, Ini Panduan Asupan Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh
Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Simpul Otot
Menjelajah Potensi Fungsi Muskuloskeletal
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap