visitaaponce.com

Badan Bahasa Pembelajaran Bahasa Asing Sejak Dini Terlalu Berlebihan

Badan Bahasa: Pembelajaran Bahasa Asing Sejak Dini Terlalu Berlebihan
Sejumlah anak didampingi relawan Sekolah Rakyat Bekasi (SRB) saat mengikuti pelajaran bahasa Inggris di Bekasi, Jawa Barat,Sabtu (30/7/2022)(ANTARA/SUWANDY)

SAAT ini, kebanyakan orangtua lebih banyak mengutamakan pembelajaran bahasa asing kepada anaknya sedari dini. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Abdul Khak menilai bahwa hal ini sangat berhubungan dengan sikap bahasa penuturnya, dalam hal ini sikap bahasa orangtua.

Dia menambahkan, sikap bahasa memang sangat pragmatis, dalam artian sesuatu yang memang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya.

"Dalam hal ini orangtua berpikir bahwa dengan segera menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, si anak akan segera dapat menaklukkan dunia. Sikap ini menurut saya berlebihan," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (26/3).

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Masjid Jaga Volume Pengeras Suara

Baca juga: Batasi Minum Kopi Jika Anda Berisiko Glaukoma

Lebih lanjut, Abdul Khak menambahkan bahwa pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sebaiknya diajarkan pada pada jenjang PAUD, SD, dan SMP sehingga mereka akan menjadi manusia Indonesia yang utuh.

"Hal ini disebabkan ada banyak nilai keindonesiaan dan kearifan lokal dalam pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah," tegas Abdul Khak.

Selain itu, pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah saat ini juga dikatakan lebih ditekankan pada kemahiran berbahasa. Hal ini dilakukan agar siswa dapar menguasai bahasa Indonesia dalam berbagai situasi atau ranah pemakaian.

"Oleh karena itu, materi yang diberikan lebih banyak berbasis teks, sedangkan materi tentang tata bahasa porsinya lebih kecil," tuturnya.

Sementara itu, Abdul Khak menekankan bahwa anak-anak dapat dikenalkan bahasa asing mulai SMP dan diperdalam di SMA. Menurutnya, jenjang pendidikan ini belum terlambat karena kebutuhan akan penguasaan bahasa asing itu terutama nanti ketika anak-anak kuliah, yang referensi mata kuliahnya banyak ditulis dalam bahasa asing. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat