Distribusi Dokter Spesialis Bisa Diselesaikan Lebih Dulu
![Distribusi Dokter Spesialis Bisa Diselesaikan Lebih Dulu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/5ceb659684f697b0aad420d4c6e24da9.jpg)
PERMASALAHAN pemerataan dokter spesialis bisa diatasi dengan produksi dan distribusi. Namun yang paling dekat saat ini untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah perihal distribusi.
Saat ini terdapat 21 penyelenggara prodi spesialis dari 92 fakultas kedokteran yang bisa menciptakan 2.700 lulusan spesialis per tahun. Namun kalau dihitung lulusan dokter per tahun dan jumlah kekurangan dokter spesialis, maka butuh waktu 10 tahun lebih untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.
Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) dr Bair Ginting mengatakan produksi dokter spesialis membutuhkan waktu yang panjang, seharusnya pemerintah bisa melakukan perbaikan di distribusi terlebih dahulu.
Baca juga: Minim Dokter Spesialis di Timur Indonesia
"Poin distribusi bagaimana kita bisa menata ulang supaya dokter di Indonesia paling tidak bisa merata dibandingkan sekarang. Seperti dokter bedah saraf di Indonesia jumlahnya 460 orang dan seperempatnya ada di Jakarta," kata Bair dalam Sosialisasi RUU Kesehatan di Gran Melia, Jakarta Selatan, Rabu (29/3).
Banyak dokter spesialis yang memilih untuk berpraktik di Ibu Kota karena dinilai lebih nyaman untuk ditinggali dan lebih mudah mendapatkan pasien.
Baca juga: RUU Kesehatan Masuk Tahap Sosialisasi
"Mereka memilih Jakarta karena 'madu' ada di Jakarta artinya uangnya ada di Jakarta. Kenapa kita tidak membuat pos-pos madu di daerah lain," ujarnya.
Ia mengatakan beberapa dokter bedah saraf masih sulit kesejahteraan dan tercapai sarana dan prasarana yang tidak terpenuhi. Sehingga bisa kejar dulu distribusi dokter spesialis ke daerah.
"Saya yakin dokter Indonesia masih bisa ditempatkan di daerah-daerah, sehingga apa yang dikatakan menteri kesehatan," pungkasnya. (Iam/Z-7)
Terkini Lainnya
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Ini Dampak Buruk Alergi Susu pada Anak
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Ajarkan Anak Cara Tidur Berkualitas, Ada Tiga Tahapan
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
DPR Minta Mobilisasi Dokter Asing Diatur Ketat
Ini Cara Pemerintah Cetak Banyak Dokter Spesialis
Menkes: 29.000 Dokter Spesialis Harus Didistribusikan ke Kota dan Kabupaten se-Indonesia
Dokter Depresi?
Kurangi Potensi Stres, Distribusi Dokter Spesialis Perlu Diimbangi dengan Kesejahteraan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap