Kapan Anak Harus Mulai Diperiksa Tekanan Darahnya
![Kapan Anak Harus Mulai Diperiksa Tekanan Darahnya?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/798256c2c63d4e23b9ddc983f322a8fd.jpg)
PROF Partini P Trihono merekomendasikan anak menjalani pemeriksaan tekanan darah mulai usia tiga tahun sebagai skrining hipertensi atau tekanan darah tinggi.
"Biasanya kalau anak itu sehat, rekomendasinya melakukan pengukuran tekanan darah sebagai bagian dari pengukuran kesehatan secara umum dilakukan mulai usia tiga tahun," ujar dia dalam sebuah seminar daring, Kamis (6/4).
Tetapi, apabila anak memiliki riwayat terlahir prematur, memiliki keluarga dengan hipertensi, ada kelainan ginjal bawaan dan sering alami infeksi saluran kemih maka pengukuran tekanan darahnya bisa dimulai sebelum usia tiga tahun.
Baca juga: Kurang Aktivitas Fisik dan Kebanyakan Main Gawai Jadi faktor Pemicu Hipertensi pada Remaja
Pakar nefrologi anak dari RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo itu mengatakan pengukuran pada anak apabila dilakukan bukan oleh dokter biasanya menggunakan alat pengukur tekanan darah yang terdiri dari dua bagian yakni manset yang sesuai atau alat yang dililitkan pada lengan dan mesin untuk membaca tekanan darah.
"Manset itu memenuhi minimum setengah panjang lengan atas anak mulai dari bahu sampai siku, idealnya dua per tiga dari panjang lengan atas," kata dia.
Pada orang dewasa, dalam mengevaluasi tekanan darah tinggi, biasanya menggunakan satu batas angka yakni di atas 140/90 mmHg, sementara pada anak, tekanan darahnya bisa berbeda-beda dipengaruhi jenis kelamin, usia, dan massa otot tubuhnya.
Baca juga: Hipertensi yang tidak Terkontrol Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
Umumnya, tekanan darah pada anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Kemudian dari sisi usia, makin besar usia anak maka kondisi normal tekanan darahnya semakin tinggi.
"Saya ukur seorang anak 100/60 mungkin untuk anak usia dua tahun, perempuan, mungkin sudah disebut hipertensi. Tetapi kalau ukuran itu didapatkan pada anak usia enam tahun atau tujuh tahun dengan tinggi badan yang lebih tinggi, maka ukuran tersebut belum tentu disebut hipertensi," jelas Partini.
Menurut Partini, acuan utama dalam mengukur tekanan yakni menggunakan stetoskop dengan mendengarkan bunyi jantung ketika ditekan lalu dilepaskan pelan.
Sementara alat pengukur tekanan darah sifatnya untuk skrining, bukan untuk keperluan diagnosa. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Manfaat Positif Donor Darah Bagi Tubuh
Anda Sudah Berusia 40 Tahun? Ayo Jaga Tekanan Darah dan Mulai Hidup Sehat
Deteksi Hipertensi, Baru 18 Juta Orang Lakukan Skrining Tekanan Darah
6 Manfaat Daun Alpukat, Mengatasi Gejala Asma
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap