Kurang Aktivitas Fisik dan Kebanyakan Main Gawai Jadi faktor Pemicu Hipertensi pada Remaja
![Kurang Aktivitas Fisik dan Kebanyakan Main Gawai Jadi faktor Pemicu Hipertensi pada Remaja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/167c66cf1398180e838cc446caa315b3.jpg)
FAKTOR gaya hidup, terutama kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor munculnya hipertensi pada remaja.
"Anak sekarang mungkin jarang berolahraga, kurang beraktivitas, banyak duduk main gawai," kata Dr Partini P. Trihono, Sp.A(K), Guru Besar bidang ilmu kesehatan anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikutip dari Antara.
Dia mengatakan selain kurang bergerak, mereka juga tak cukup tidur misalnya karena bergadang bermain gawai dan terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein.
Baca juga : Memahami Jenis Penyakit Degeneratif dan Gejalanya
Dari sisi pola makan, sebagian mereka juga ada yang sudah mulai merokok, konsumsi minuman beralkohol dan mengonsumsi makanan rendah nutrisi tetapi tinggi lemak dan garam seperti junk food serta makanan olahan.
"Junk food selain mengandung lemak juga asupan garamnya tinggi, juga makanan yang diolah seperti keripik-keripik yang tinggi garam, makanan-makanan yang ditambahkan bumbu penyedap," sebut Partini.
Baca juga : Hipertensi yang tidak Terkontrol Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal
Mengenai jumlah garam yang disarankan, literatur kesehatan menyebutkan asupan anak usia 11 tahun dan di atas itu seharusnya tidak lebih dari enam gram per hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan anak baru bisa mendapatkan asupan garam selain dari ASI saat berusia di atas enam bulan dengan jumlah kira-kira sejumput dalam sehari.
"Anak di bawah enam bulan tidak boleh ditambahkan garam ke dalam makanan karena sudah cukup mendapatkan garam dari ASI dan susu formula yang dikonsumsi," kata Partini.
Oleh karena itu, guna mencegah anak dan remaja terkena hipertensi, maka perlu ada pembatasan asupan garam, lemak dan karbohidrat pada menu makanan mereka. Cara ini juga berperan agar mereka tidak mengalami kelebihan berat badan dan bahkan menjadi obesitas.
Anak-anak dan remaja disarankan mengonsumsi makanan yang sehat termasuk mengandung banyak serat seperti sayuran dan buahan, serta membatasi pemakaian bumbu masak yang banyak memakai natrium.
Selain makanan, aktivitas fisik dan kecukupan tidur mereka pun perlu diperhatikan. Kemudian, khusus anak yang sudah besar sebaiknya membatasi kopi, menghindari minuman beralkohol dan rokok.
"Kopi bukannya tidak boleh samasekali. Kafein bisa menyebabkan anak terjaga, kurang tidur, mempengaruhi tekanan darah," demikian pesan Partini. (Ant/Z-5)
Terkini Lainnya
Remaja Putus Sekolah Ganggu Bonus Demografi
Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Siswi SMA dan Tiga Remaja Putri Promosikan Judi Online
Polisi Sasar Pelajar SMA Berantas Judi Online di Bogor
25 Rekomendasi Film Indonesia Romantis dari Tahun Lama hingga Terbaru
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Ini Batas Aman Konsumsi Daging Agar Terhindar dari Hipertensi
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Siap Makan Daging Kambing di Hari Idul Adha? Penderita Hipertensi Diminta Tetap Kendalikan Diri
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap