visitaaponce.com

Ini Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini Skoliosis

Ini Pentingnya Deteksi dan Penanganan Dini Skoliosis
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine.(Ist)

SKOLIOSIS merupakan kelainan yang ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung menyerupai bentuk “S” atau “C”.

Skoliosis ada yang ringan ada yang berat. Skoliosis yang ringan tidak bergejala dan tidak tampak jelas perubahan bentuk.

Adapun skoliosis yang berat bersifat progresif (semakin melengkung seiring waktu), tampak perubahan bentuk, dan menyebabkan rasa pegal atau nyeri pada punggung, gangguan pernafasan.

Baca jugaCegah Skoliosis Bertambah Parah

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RS Premier Bintaro, dr. Omar Luthfi, Sp.OT (K) Spine menjelaskan, sejauh ini penyebab skoliosis tidak diketahui secara pasti. Skoliosis sering kali mulai tampak dan paling progresif pada puncak masa pertumbuhan remaja.

Gunakan Metode Adam's Test

Cara mudah mendeteksinya bisa dilakukan dengan metode Adam’s Test. Metode yang bisa dilakukan sendiri di rumah ini sebaiknya dicoba saat anak berusia 10-15 tahun (kelas 5 SD – 1 SMA).

Bagaimana caranya? Pertama, minta anak luruskan tangan ke depan, pertemukan kedua telapak tangan, membungkuk ke depan 90o, lalu orangtua/pemeriksa melihat dari dari belakang dalam posisi duduk.

Baca juga: Penanganan Skoliosis Harus Sejak Dini

“Cek apakah tulang belikatnya, jika tinggi sebelah patut dicurigai anak mengalami skoliosis dan perlu diperiksakan ke dokter,” tutur dr. Omar yang juga dokter konsultan tulang belakang ini pada sesi temu media dan buka bersama di Jakarta, baru-baru ini.

Tangani Sedini Mungkin

Jika memang anak terdiagnosis skoliosis, penanganan sedini mungkin menjadi langkah yang sangat penting. Penanganan dini ini dilakukan sebelum kurva atau kelengkungan tulang belakang menjadi berat. Penanganan sejak awal berfungsi untuk mencegah bertambahnya kelengkungan tulang belakang.

“Jika kurva kelengkungan tulang belakang <25o, langkah yang diperlukan ialah pemantauan rutin setiap 4-6 bulan melalui foto rontgen," jelasnya.

"Jika kurva 25o-50o  anak perlu menggunakan brace (rompi khusus yang ketat) yang didesain khusus sesuai bentuk skoliosis. Fungsinya untuk mencegah skoliosis bertambah parah agar nantinya tidak perlu di operasi,” papar dr. Omar.

Baca juga: Cara Memperbaiki Postur Tubuh Bungkuk Agar Tegap dan Proposional

Adapun pada kasus yang berat dengan kurva kelengkungan > 50o, penanganan dilakukan melalui tindakan operasi pemasangan implan untuk memperbaiki bentuk tulang belakang mendekati normal semaksimal mungkin.

Operasi dikerjakan oleh tim multidisiplin yang anggotanya antara lain dokter tulang belakang, neurolog, tim anestesi, dan staf kamar operasi.

“Masyarakat tidak perlu takut dengan operasi tulang belakang sebab saat ini, dengan bantuan peralatan yang semakin canggih dan teknologi implan yang baik, keamanan dan hasil koreksi skoliosis juga semakin meningkat. Salah satu teknologi canggih yang sangat membantu meningkatkan hasil operasi skoliosis ialah teknologi Robotic Spine Surgery,” terang dr. Omar.

Robotic Spine Surgery, lanjutnya, mampu meningkatkan presisi dan akurasi pemasangan implan hingga 99%, bahkan untuk kasus yang sangat sulit sekalipun. Dengan demikian, risiko dan komplikasi pemasangan implan dapat ditekan seminimal mungkin.

Tidak Perlu ke Luar Negeri

Saat ini, operasi tulang belakang menggunakan teknologi Robotic Spine Surgery sudah tersedia di rumah sakit dalam negeri. Salah satunya yakni di RS Premier Bintaro.

Baca juga: Cegah Efek Lebih Lanjut, Saat Nyeri Tulang Segera Periksa ke Dokter Ortopedi

“RS Premier Bintaro memiliki Robotic Spine Surgery yang dinamakan Robbin. Alat ini digunakan salah satunya adalah untuk penanganan kasus skoliosis dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelegence), di mana ini di Asia Tenggara alat ini hanya ada di Indonesia yg salah satunya adalah di RS Premier Bintaro.

Tujuan utamanya adalah mendukung program pemerintah agar masyarakat tidak perlu berobat ke luar negri,” tutur Drg. Kencana Widya, MARS selaku Manager Marketing RS Premier Bintaro, pada kesempatan sama.

Ia menambahkan, RS Premier Bintaro juga memiliki program screening skoliosis yang dilakukan secara aktif terjun ke sekolah-sekolah maupun kampus dengan membawa serta dokter konsultan tulang belakang dan tim Ramsay Spine Center. (Nik/S-40

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat