Menkes SiapReformasi dan Mendata Ketimpangan Gaji Dokter
![Menkes Siap Reformasi dan Mendata Ketimpangan Gaji Dokter](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/6a46335c13805749eec84ffa15ef9a65.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan pendataan di rumah sakit (RS) vertikal untuk mengatasi permasalahan ketimpangan pendapatan atau gaji dokter terutama di daerah dan di perkotaan.
"Saya sadar bahwa income dokter itu belum merata, bukan kecil karena ada juga yang besar. Jujur saya lihat ekspektasinya mungkin lebih tinggi, jadi dokter-dokter memiliki ekspektasi terhadap minimal income mereka lebih tinggi," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam dialog JDN Indonesia secara daring, Minggu (9/4).
Baca juga: Panja DPR Akan Bahas 3.020 DIM RUU Kesehatan
Berbeda dengan profesi lain, data income profesi dokter tidak terdata dengan baik bila dibandingkan dengan profesi lain. Budi mencontohkan bahwa kita bisa melihat income dari Customer Service Bank Mandiri, Danamon, atau BCA dan bisa dibandingkan sallary surveinya. Sementara dokter tidak ada.
Minta Masukan Rumah Sakit
Sehingga ia meminta data tersebut harus dimasukkan oleh setiap rumah sakit. Perhitungan dan pendataan mulai dari pendapatan dari gaji, dasar, pegawai negeri, ditambah penadapatan lain dan dokter di daerah terpenceil ada tunjangan tambahan, dan sebagainya.
"Dengan demikian kita bisa mendapatkan gambaran gaji dokter suapaya kita tahu di mana yang masih timpang," ujar Budi.
Baca juga: Disomasi, Menkes Ajak Forum Dokter Berdiskusi
Menurut Budi struktur gaji salah satu penyebab ketimpangan income dokter sehingga perlu adanya restrukturisasi dari mekanisme gaji.
Dan hal tersebut tidak mudah karena tidak semua rumah sakit di bawah kementerian kesehatan karena hanya rumah sakit vertikal saja.
Yang Dokter di RSUD, Pemda
Sementara yang mengatur dokter di RSUD adalah pemerintah daerah dan RS swasta yang mengatur adalah pemiliknya.
"Yang saya lakukan adalah saya coba reform di rumah sakit vertikal bulan depan, kita sudah mulai kerjadi. Saya sudah bilang ke dirut RS vertikal bahwa harus ada fix sallary tapi harus ada minimalnya," ungkap Mantan Dirut Bank Mandiri tersebut.
Baca juga: Distribusi Dokter Spesialis Bisa Diselesaikan Lebih Dulu
Kemudian untuk RS swasta ia mencoba melihat pendapatan dokternya dan melihat kemampuan dari rumah sakitnya. Jika dianggap mampu maka basic sallary dokter bisa dinaikkan ke atas dengan demikian bisa meningkatkan basic sallary dokter. (Iam/S-4)
Terkini Lainnya
Menyelami Sepak Terjang Pak Menkes
Peningkatan Kualitas untuk Tingkatkan Ketahanan Keluarga dan Menurunkan Stunting
Apakah Dokter Asing merupakan Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan?
514 Daerah Diharap Bisa Beri Layanan Dasar Penyakit Stroke, Jantung, Kanker, dan Ginjal
Ini Cara Pemerintah Cetak Banyak Dokter Spesialis
Menkes: 29.000 Dokter Spesialis Harus Didistribusikan ke Kota dan Kabupaten se-Indonesia
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Ini Dampak Buruk Alergi Susu pada Anak
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Ajarkan Anak Cara Tidur Berkualitas, Ada Tiga Tahapan
Ini Pentingnya Deteksi Dini dan Pengobatan Terkini Diseksi Aorta
Kenali dan Atasi Kelainan Genital sejak Dini
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap