Sebagian Besar Jemaah Haji asal Indonesia Berpenyakit
![Sebagian Besar Jemaah Haji asal Indonesia Berpenyakit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/7b2f33ee04acd7bec4742a2cca82fac4.jpg)
JEMAAH haji Indonesia memiliki profil kesehatan yang rentan. Sebagian besar dari mereka memiliki riwayat penyakit.
Demikian diungkapkan Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Haji, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Liliek Marhaendro Susilo, saat memberi arahan dalam Bimbingan Teknis Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (11/4) malam.
"Rata-rata sekitar 70% jemaah haji kita punya riwayat penyakit. Itu masih akan sama pada tahun ini," ujar Liliek.
Baca juga: Kemenkes Atur Strategi Tekan Angka Kematian Jemaah Haji
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penyakit yang paling banyak diderita jemaah asal Tanah Air adalah penyakit yang menjadi faktor risiko serangan jantung, stroke, dan pneumonia.
Dengan riwayat penyakit, jemaah harus menyesuaikan kegiatan ibadah dengan kondisi tubuh. Mereka diminta tidak memaksakan melakukan banyak ibadah yang bukan ibadah wajib haji.
Baca juga: Kematian Jemaah Haji Melonjak setelah Mina
"Di masa pra-Armuzna (Arafah, Muzdaifah, Mina), jemaah belum banyak kegiatan yang wajib. Ini yang harus kita perhatikan. Mereka banyak melakukan ibadah sunah sehingga kelelahan," papar Liliek.
Kondisi memaksakan melakukan ibadah sunah turut berkontribusi pada merosotnya kondisi kesehatan pasca-Armuzna. Angka kematian pada periode tersebut pun melonjak.
Liliek meminta petugas haji mengedukasi jemaah agar lebih fokus menyiapkan fisik untuk ibadah haji. Dengan begitu, jemaah bisa menjalankan wukuf, mabit di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina dengan baik.
"Beri pengertian kepada jemaah agar mereka selalu bugar, sehingga di masa Armuzna, mereka di puncak kebugaran, bukan puncak kelelahan."
Menurut data Kemenkes, indeks kematian per 1.000 jemaah Indonesia sebesar 2,02 pada 2016; 2,98 (2017), 1,75 (2018), 1,96 (2019), dan 0,89 (2022). Angka-angka tersebut tertinggi di antara negara-negara pengirin jemaah haji terbanyak, seperti Pakistan, Bangladeah, India , dan Malaysia.
Kemenkes juga mencatat jumlah kematian terbanyak terjadi di RS Arab Saudi. Yang cukup mengkhawatirkan, pondokan atau penginapan jemaah menjadi lokasi dengan angka kematian terbanyak kedua. Oleh sebab itu, tim kesehatan akan semakin didekatkan ke jemaah. Tahun ini, pos kesehatan akan dibuka di tiap hotel atau penginapan. (Ndy)
Terkini Lainnya
Dengan Gaya Nyentrik Ratusan Jemaah Haji Tiba di Majene, Keluarga Berebut Cium Kening
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Pelaksanaan Haji 2024 Mendapat Banyak Evaluasi dari Timwas Haji DPR RI
Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Pelaksanaan Haji Tahun ini Dapat Banyak Evaluasi dari Timwas Haji DPR RI
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Dengan Gaya Nyentrik Ratusan Jemaah Haji Tiba di Majene, Keluarga Berebut Cium Kening
Sepekan Pemulangan Jemaah, Lebih 50% Penerbangan Garuda Terlambat
PPIH Fasilitasi Jemaah Belum ke Masjidil Haram dan Berdoa di Depan Kakbah
Jemaah Haji yang Sakit akan Ditanazulkan
PPIH Bentuk Enam Pos Seksi Khusus di Area Masjid Nabawi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap