visitaaponce.com

Mengenal Abortus Imminens Penyebab dan Cara Mengatasi

Mengenal Abortus Imminens Penyebab dan Cara Mengatasi
Kenali apa itu Abortus Imminens, gejala dan cara mengatasinya.(Freepik)

ABORTUS  imminens atau threatened abortion merupakan ancaman keguguran atau dapat diartikan sebagai kondisi janin yang masih sehat, namun berisiko tinggi mengalami abortus.  Kata “abortus” dapat diartikan sebagai keluarnya fetus secara tiba-tiba. Sedangkan “imminens” berarti “dalam waktu dekat” atau sebentar lagi. Sampai di sini apakah mulai paham? 

Biasanya abortus imminens terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Untuk meredakan abortus imminens sebenarnya cukup dengan istirahat total. Namun Anda harus tetap memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya pendarahan yang terjadi pada vagina akibat abortus imminens bisa jadi tanda adanya gangguan dalam kehamilan.

Sedangkan, aborsi menurut Harvard Medical School adalah pengangkatan jaringan kehamilan, hasil pembuahan, atau janin dan plasenta dari rahim. Secara umum, istilah janin dan plasenta digunakan setelah usia kehamilan 8 minggu. Jaringan kehamilan dan hasil pembuahan mengacu pada jaringan yang dihasilkan dari bersatunya sel telur dan sel sperma sebelum 8 minggu.

Baca juga: Ini Tips Memulihkan Stamina Usai Libur Lebaran

Lalu penyebab terjadinya abortus imminens itu? Bagaimana cara mengatasinya? 

Penyebab 

Baca juga:Simak, Ini Inspirasi Isi Seserahan Pernikahan untuk Wanita

Sampai saat ini penyebab abortus imminens belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus imminens:

  1. Menderita infeksi bakteri atau virus, seperti rubella, ketika hamil
  2. Mengalami cedera pada perut
  3. Menderita penyakit tertentu yang tidak diobati dengan baik, seperti diabetes atau penyakit tiroid
  4. Menderita gangguan pada rahim, seperti polip rahim atau kista rahim
  5. Memiliki perbedaan rhesus golongan darah antara ibu dan janin (inkompatibilitas rhesus)
  6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diclofenac atau misoprostol
  7. Merokok
  8. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  9. Terpapar bahan kimia tertentu, seperti logam berat atau larutan pembersih
  10. Berusia lebih dari 35 tahun ketika hamil
  11. Menderita obesitas
  12. Mengalami kekurangan kadar hormon progesteron, karena hormon ini berperan dalam mempersiapkan dan menguatkan dinding rahim ketika hamil

Gejala 

  • Perdarahan dari vagina pada 20 minggu pertama masa kehamilan
  • Kram perut
  • Nyeri pinggang
  • Rasa tertekan di pinggang
  • Nyeri punggung
  • Nyeri punggung dan kram perut dapat terjadi secara terus-menerus atau hilang dan timbul. Jika kondisi makin memburuk, gumpalan darah dapat keluar dari vagina.

Cara mengatasi 

Banyak kasus abortus imminens tidak memerlukan perawatan sama sekali selain mengendalikan perdarahan. Bagi pasien dengan golongan darah rhesus negatif, dokter mungkin akan memberikan immunoglobulin. Tujuannya adalah mencegah tubuh menghasilkan antibodi yang akan melawan darah janin. Penanganan lainnya termasuk:

  • Tirah baring atau bed rest
  • Membatasi aktivitas
  • Tidak berhubungan seksual hingga gejala hilang
  • Obat-obatan tertentu, misalnya hormon progesterone yang dapat menyokong kehamilan. (Z-3)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat