visitaaponce.com

IKN Dibangun untuk Jadi Kota Dunia untuk Semua

IKN Dibangun untuk Jadi Kota Dunia untuk Semua
Lokasi pembangunan istana presiden di jalan lingkar Sepaku segmen 3 di Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.(Antara Foto/Lingga )

IBU Kota Negara (IKN) Nusantara dibangun untuk menjadi kota dunia untuk semua. Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Asnawati Safitri mengungkapkan, ada tiga pilar penting yang menjadi dasar pembangunan IKN, yaitu inklusivitas, sustainable city dan transformasi ekonomi masa depan.

"Jadi implisit dari sebuah kota berkelanjutan adalah koreksi dari model pembangunan yang bertumpu pada sumber daya alam. Kita tidak membangun kota ini dalam semalam atau setahun. Jadi kita akan membangun sampai 2045," kata Myrna, Rabu (24/5).

Ia membeberkan timeline pembangunan IKN. Pada 2020-2024 merupakan awal pembangunan, di mana mulai perpindahan sebagian kantor pemerintahan.

Baca juga: Menteri Bahlil: Realisasi Investasi di IKN Dimulai pada Agustus 2023

Lalu pada 2025-2029 memperkuat kawasan inti nusantara, memperluas perumahan, kantor dan zona komersial, mengembangkan sektor pendidikan dan kesehatan serta industri teknologi tinggi

Selanjutnya pada 2023-2039 membangun seluruh infrastruktur dan ekosistem tiga kota untuk percepatan pembangunan Kalimantan. Dan pada 2040-2045 membangun reputasi sebagai kota dunia untuk semua.

Baca juga: Usaha Gaet Investor, Pemerintah Janjikan Insentif Lebih bagi yang Mau Investasi di IKN

Adapun, ada delapan prinsip yang diterapkan dalam pembangunan IKN, yakni mendesain sesuai dengan kondisi alam, bhineka tunggal ika, terhubung aktif dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkuler dan tangguh, aman dan terjangkau, nyaman dan efisien melalui teknologi serta peluang ekonomi untuk semua.

Mengenai pembangunan IKN yang dinilai akan menggerus hutan Kalimantan, Myrna menegaskan bahwa dari 260 ribu hektare area IKN, hanya seluas 25% yang dibangun atau sekitar 50 ribu hektare. Sementara 65% lainnya akan digunakan untuk hutan tropis dan 10%-nya akan digunakan untuk lahan pertanian.

"Dan kondisi eksisting wilayah yang dibangun itu sebenarnya hutan tanaman industri eukaliptus yang digunakan perusahaan pulp and paper, sebagian sawit dan sebagian tambang batu bara yang berizin maupun ilegal," ungkap dia.

"Jadi pembangunan IKN tidak di hutan alam. Hutan alam itu justru yang kita lindungi," pungkas dia. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat