visitaaponce.com

Transformasi Manajemen SDM di Sektor Publik dan Tantangan Pascapandemi

 Transformasi Manajemen SDM di Sektor Publik dan Tantangan Pascapandemi
Pencari kerja melakukan wawancara secara langsung di salah satu stan perusahaan di Jakarta Job Fair, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PANDEMI covid-19 telah menyebabkan pergeseran besar dalam cara kerja dan tuntutan terhadap para profesional sumber daya manusia untuk menyesuaikan atau beradaptasi. Era pascapandemi hadir membawa berbagai penyesuaian dan perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek kehidupan yang terdampak adalah bagaimana kita bekerja dan berinteraksi telah berubah secara signifikan. 

Hal itu terjadi di sektor publik di seluruh dunia (Taufik et al, 2022). Organisasi di sektor publik menghadapi dinamika tantangan baru yang kompleks dan menuntut agar beradaptasi dengan cepat untuk mengimbangi perubahan yang terjadi secara cepat tersebut. Salah satu aspek yang mengalami transformasi besar adalah manajemen sumber daya manusia (SDM).  

Lebih jauh, pascapandemi membawa berbagai perubahan. Pertama, peningkatan kerja jarak jauh (work from home atau remote work). Banyak organisasi yang menerapkan kerja jarak jauh selama pandemi yang bahkan ada yang terus menerapkannya. Hal ini telah membawa perubahan pada penyesuaian manajer SDM untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur yang baru dalam rangka mengakomodasi kerja jarak jauh. 

Kedua, pandemi telah mempercepat proses adopsi teknologi dalam proses manajemen SDM. Organisasi mengandalkan berbagai sistem manajemen SDM berbasis cloud, platform kolaborasi, dan berbagai software dalam proses pengelolaannya. Bahkan teknologi seperti kecerdasan buatan dan otomasi juga berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi serta mengurangi tugas administrasi yang dibebankan kepada pegawai. 

Ketiga, perubahan dalam proses strategi perekrutan dan retensi karyawan. Kehadiran pandemi telah mengubah bentuk perekrutan dan proses mempertahankan karyawan. Organisasi telah mencoba berbagai cara yang baru seperti perekrutan secara virtual, wawancara secara daring, dan proses on boarding secara jarak jauh (Firdaus et al, 2021).

Menurut Frasch (2010), manajemen SDM merupakan sebuah proses mempekerjakan orang, melatih, memberikan kompensasi, mengembangkan kebijakan yang berkaitan, dan menciptakan sebuah strategi untuk mempertahankan mereka. Sebagai suatu bidang, manajemen SDM telah mengalami banyak perubahan secara signifikan selama dua dekade terakhir. 

Perubahan tersebut adalah menitikberatkan pada pemberian peran yang lebih penting terhadap anggota organisasi dalam suatu organisasi. Sedangkan manajemen SDM sektor publik merupakan penerapan berbagai prinsip SDM di dalam organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintah. Hal ini mencakup proses-proses seperti rekrutmen, pengelolaan, dan pemeliharaan anggota organisasi. Dalam era pascapandemi, sektor publik dihadapkan pada perubahan dan tantangan yang mempengaruhi cara pengelolaan SDM mereka.
 
Transformasi manajemen SDM di sektor publik merupakan sebuah respons atas tantangan yang dihadapi dalam era pascapandemi. Pandemi covid-19 setelah mengubah berbagai proses kerja dan mendorong organisasi di sektor publik untuk mengubah pendekatan yang digunakan dalam proses pengelolaan SDM. 

Proses transformasi tidak semata-mata untuk mengikuti tren atau teknologi baru, namun sebuah upaya untuk mengakui bahwa perlunya dilakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan besar yang terjadi di sektor publik. 

Perubahan dalam transformasi manajemen tersebut mencakup berbagai aspek seperti perekrutan yang lebih fleksibel, pengelolaan yang adaptif, dan pengembangan keterampilan digital. Organisasi sektor publik harus mempertimbangkan bagaimana proses implementasi tersebut dapat mengubah praktik tradisional menjadi lebih sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang dihadapi di masa depan (Firdaus et al, 2021). 

Perubahan dalam kebutuhan SDM  

Pertama, perubahan prioritas dan kemampuan yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja pascapandemi. Untuk memulihkan kondisi pascapandemi, lingkungan kerja organisasi mengharuskan berbagai sektor untuk mengubah prioritasnya. Contohnya adalah proses pemulihan ekonomi dan transformasi digital. Organisasi harus menyesuaikan kebutuhan SDM dengan perubahan prioritas ini. Hal ini disebabkan lingkungan yang cepat berubah memerlukan sumber daya manusia yang mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Keterampilan digital, fleksibilitas, dan kepemimpinan adaptif sebagai faktor penting. Transformasi digital yang semakin mendominasi di sektor publik membuat dan menuntut para anggotanya untuk memiliki pemahaman yang cukup mengenai teknologi informasi, analisis data, dan kemampuan untuk penggunaan alat digital. Keterampilan digital menjadi suatu kemampuan yang penting khususnya dalam proses efisiensi kerja dan memberikan pelayanan yang lebih berkualitas.

Pentingnya pengenalan dan pengembangan keterampilan baru bagi anggota organisasi. Lingkungan kerja pasca-pandemi mengakibatkan kemampuan yang awalnya tidak terlalu penting menjadi penting. Contohnya adalah kemampuan bekerja secara virtual, manajemen risiko, dan literasi data. Hal ini menuntut untuk melakukan investasi dalam pengembangan keterampilan SDM agar tetap relevan dan efektif di era pascapandemi.

Fleksibilitas dalam perekrutan 
 
Transformasi menuntut proses perekrutan untuk mengakomodasi perubahan lingkungan kerja organisasi di sektor publik yang harus mulai mengubah proses perekrutan agar menjadi lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan lingkungan pascapandemi. Pendekatan tradisional seperti pengumuman pekerjaan dan seleksi yang masih paper-based perlu digabungkan dengan metode digital yang lebih efisien dan cepat. 

Perubahan dalam penyebarluasan informasi mengenai pekerjaan seperti lowongan dengan menggunakan platform daring, dapat mempercepat proses seleksi serta membantu organisasi untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan sumber daya manusia dengan cepat. Pemanfaatan wawancara virtual, tes daring, dan platform digital dalam perekrutan. Selama pandemi organisasi telah menerapkan wawancara virtual dan online. 

Hal itu dapat diadopsi lebih lanjut ketika era pascapandemi. Wawancara yang dilakukan secara virtual memungkinkan organisasi untuk berinteraksi dengan kandidat dari jarak jauh. Tentunya metode ini dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan. Penggunaan platform digital juga dapat memudahkan pengelolaan proses perekrutan yaitu dalam pengelolaan database kandidat.

Transformasi manajemen kinerja 

Organisasi sektor sektor publik memerlukan transformasi manajemen kinerja. Pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan lingkungan organisasi dibutuhkan di era saat ini. Organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka terhadap perubahan dan memungkinkan anggotanya untuk berpartisipasi aktif dalam prosesnya. 

Pendekatan yang lebih fleksibel memiliki manfaat untuk menyesuaikan harapan dan tujuan kinerja dengan perubahan tuntutan kerja dan prioritas organisasi. Meski demikian, transformasi manajemen kinerja tersebut perlu mempertimbangkan berbagai tantangan yang dapat dihadapi oleh organisasi  di era pascapandemi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menetapkan tujuan yang jelas dan dapat diukur. 

Transformasi manajemen kinerja dapat memanfaatkan teknologi untuk feedback real time dan pelacakan kinerja. Pemanfaatan teknologi menjadi hal yang penting dalam proses tersebut karena lewat pemanfaatan alat dan platform teknologi dapat melakukan perbaikan dan perubahan segera. Penggunaan teknologi juga dapat digunakan untuk melacak kinerja karyawan secara terus-menerus, memberikan transparansi dan memungkinkan manajer untuk memantau perkembangan para karyawan.

Jadi, melalui transformasi manajemen SDM, sektor publik dapat mengoptimalkan potensi SDM. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi organisasi dan memberikan pelayanan publik yang lebih prima terhadap masyarakat. Selain itu, pendekatan yang lebih inovatif serta adaptif dapat memberikan sebuah keunggulan kompetitif dalam kompetisi SDM yang semakin ketat. (O-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat