visitaaponce.com

Katarina Tak Ada yang Tidak Mungkin, Berusahalah Sungguh-sungguh

SEBAGAI seorang pengusaha kain tenun yang berasal dari Sumatra Utara, perjalanan Katarina Siregar sebagai pengusaha UMKM di Indonesia sangatlah tidak mudah. Kisah Katarina dimulai pada 2020 saat bekerja sebagai seorang kasir di sebuah supermarket di kota Medan. 

Tetapi, Katarina harus keluar dari pekerjaannya untuk mengurus orang tuanya yang sedang sakit dan harus pindah dari tempat tinggalnya di Sidikalang ke kampung halaman ibunya di daerah Tarutung.

"Kami memutuskan untuk pindah ke Tarutung, kampung halaman Ibu Saya, yang juga terkenal dengan penghasil kain tenun. Di sana, Saya berusaha membantu ibu saya dalam mencari biaya pengobatan Ayah Saya," jelas Katarina.

Baca juga: DANA dan Ant Group Umumkan Pemenang Program SisBerdaya

Akhirnya Katarina memutuskan untuk belajar menenun. Meskipun tidak ada yang mengajari untuk menenun dan menemui kesulitan, hal itu tidak membuat Katarina menyerah. Katarina terus belajar dan menimba ilmu melalui nenek dan tantenya untuk dapat melancarkannya.

Pada akhirnya berkat usaha dan semangatnya, dalam waktu tiga bulan, katarina mampu menerima pesanan dari salah satu penjual kain di daerah tersebut dengan upah sebesar Rp70 per lembar kain.

"Meskipun Saya bekerja masih tergolong lambat, Saya berhasil menyelesaikan pesanan kain Ulos Sadum dalam waktu dua minggu," ucapnya.

Baca juga: Kemeninves dan Dana Indonesia Kolaborasi Kembangkan UMKM Berbasis Digital

\Setelah dua tahun tinggal di Tarutung, kondisi kesehatan orang tua Katarina mulai membaik, dan Katarina bersama keluarganya memutuskan untuk kembali ke Sidikalang, sekaligus membuka usaha tenunnya disana dan terus berkembang hingga saat ini.

Mengikuti Program SisBerdaya

Dalam menjalankan usaha tenunnya, Katarina mengaku selalu menghadapi banyak tantangan, diantaranya adalah sulitnya mendapatkan bahan baku utama, persaingan di pasar online yang semakin ketat, kesulitan dalam mencari tenaga kerja terampil di bidang menenun, serta keterbatasan modal.

Setelah Katarina mengikuti program SisBerdaya dari DANA Indonesia dan Ant Group, Ia seperti mendapat jawaban atas kesulitan usaha yang dihadapi. Ia melihat adanya sebuah kesempatan untuk mengikuti program SisBerdaya melalui aplikasi DANA.

"Saya yakin bahwa program ini dapat membantu mengatasi berbagai tantangan usaha yang sedang Saya hadapi saat itu. Bergabung dengan program ini merupakan pilihan yang tepat bagi Saya," ujar Katarina.

Selama mentoring, Katarina mengaku mendapatkan banyak ilmu berharga, seperti pentingnya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam menjalankan usaha, cara mengelola keuangan perusahaan dengan baik, penerapan Bisnis Model Canvas, strategi pemasaran digital, pembayaran secara digital melalui QRIS, menarik investor, hingga cara untuk ekspor produk ke luar negeri.

Program SisBerdaya telah membawa perubahan signifikan bagi Katarina dan usahanya. Katarina mengaku menjadi lebih percaya diri dalam menjalankan bisnisnya setelah bertemu dengan mentor-mentor yang berpengalaman dari DANA Indonesia, Ant-Group, dan mentor-mentor lainnya yang memberikan motivasi dan inspirasi baginya.

"Saya juga merasa bangga karena berhasil masuk dalam lima besar program SisBerdaya dan mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan usaha Saya di hadapan para dewan juri pada malam final. Saya percaya tenun kami akan semakin dikenal oleh banyak orang dan dapat menembus pasar lokal maupun internasional," ujarnya.

Selain itu, dari program SisBerdaya, Katarina juga mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan perempuan yang memiliki UMKM lain. Misalnya, sebagai pengusaha kain tenun dan songket dapat berkolaborasi dengan tukang jahit yang juga terlibat dalam program SisBerdaya. Kolaborasi ini tentunya akan saling menguntungkan dan memperkuat usaha kedua belah pihak.

"Saya merasakan dampak positif program SisBerdaya dalam kehidupan pribadi Saya. Saya bisa menikmati fasilitas-fasilitas yang sebelumnya belum pernah Saya dapatkan. Mimpi Saya untuk menjadi seorang pengusaha terkenal di bidang kerajinan menenun dan membuka cabang usaha di berbagai kota di Indonesia semakin mendekati kenyataan," tuturnya.

Lebih lanjut, Katarina juga mengajak para perempuan Indonesia yang masih ragu untuk memulai usaha sendiri, harus percaya diri dan segera untuk memulai usahanya.

Katarina mengingatkan dengan sebuah pepatah, "Seribu kali jatuh harus seribu kali bangkit." Ia mengajak perempuan-perempuan Indonesia untuk maju bersama dan meraih kesuksesan dalam menjalankan usaha-usahanya.

"Mari kita bersama-sama memaksimalkan usaha kita, berkolaborasi dengan perempuan UMKM lainnya, dan mencapai kesuksesan yang kita impikan. Dengan semangat pantang menyerah, kita akan menjadi contoh inspiratif bagi perempuan lain di Indonesia," tegasnya.

#DANADompetDigital #DANAIndonesia #SisBerdaya #AntGroup. (RO/S-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat