visitaaponce.com

Tingkatkan Sektor Air Minum dan Pengolahan Limbah, Pameran IWWEF Kembali Digelar

Tingkatkan Sektor Air Minum dan Pengolahan Limbah, Pameran IWWEF Kembali Digelar
Booth AVK pada pameran INDONESIA Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) di Hotel Bidakara, Jakarta.(Ist)

INDONESIA Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) kembali digelar pada 6-8 Juni 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam penyelenggaraan ke-9 ini, IWWEF mengusung tema 'Pembiayaan Kreatif untuk Infrastruktur Air dan Sanitasi dalam Mendukung Ketahanan Iklim dan Keberlanjutan'.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan.

"Pada 2022, akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91%, akses air minum aman 11,8%, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69%, sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya," kata Wapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6/6).

Untuk sanitasi, amanat RPJMN adalah terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0% pada akhir 2024.

Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua.

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan Indonesia masih menghadapi kesenjangan pembiayaan infrastruktur air. Dari kebutuhan sebesar Rp123,4 triliun untuk pemenuhan akses air minum 10 juta sambungan rumah, yang dibiayai APBN hanya sebesar Rp21 triliun dan APBD hanya sebesar Rp15,6 triliun. Sebagian besar sisanya diharapkan dapat dibiayai oleh BUMN dan swasta.

Oleh sebab itu, dibutuhkan inovasi pembiayaan dan perluasan cakupan kerja sama pembiayaan melalui partisipasi sektor swasta dalam skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU).

"Pemerintah pusat dan daerah juga perlu mendorong munculnya inovasi pembiayaan yang menarik minat para pemangku kepentingan," ujarnya.

Wapres menambahkan, pemerintah daerah sebagai pihak yang memperoleh pendelegasian kewenangan pengelolaan air minum, agar menciptakan iklim usaha yang kondusif di daerahnya, serta memperkuat komitmen dalam memberi layanan terbaik penyediaan air minum kepada masyarakat.

"Saya berharap forum ini dapat menjadi media untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta berkolaborasi mencari peluang pendanaan dan pengelolaan yang efektif dan efisien, untuk menjamin penyediaan air minum dan sanitasi yang layak," imbuhnya.


Baca juga: Sampah Karton Bekas di Java Jazz Festival tidak Bebani TPA


AVK, salah satu manufaktur katup atau valve dan fittings yang terkemuka di industri air, gas, pengolahan limbah, serta beberapa sektor industri lainnya turut hadir dalam event ini.

President Director AVK Gert Borrits mengatakan di Indonesia sekitar 60% rumah tangga dapat mengakses air bersih dan sisanya sebesar 40% belum dapat mengakses air bersih.

"Dari 60% itu, sebesar 33% air terbuang atau tidak terkonsumsi. Kita di sini untuk mensuplai produk untuk meminimalisir kebocoran tersebut," katanya di booth pameran AVK.

Ia menjelaskan, produk yang dimiliki AVK memiliki kualitas yang baik karena bisa ditanam bahkan sampai 30-40 tahun, tidak seperti produk lain yang harus digali lagi dalam beberapa tahun. Inilah yang menguntungkan khususnya bagi PDAM agar tidak perlu membongkar pasang infrastruktur yang ada.

Dalam pameran ini, AVK mengenalkan produk-produk andalannya seperti katup dan perlengkapan air, gas, air limbah, industri dan perlindungan kebakaran serta beberapa produk barunya.

Borrits juga mengapresiasi IWWEF tahun ini. Menurutnya, event ini dapat menghubungkan berbagai kalangan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga dunia usaha. Semuanya bertujuan untuk membahas peningkatan pelayanan air minum dan air limbah.

Ia pun berharap dengan adanya event dapat menjadi wadah kolaborasi antara berbagai stakeholders demi kepentingan bersama. Adapun target penjualan ditargetkan setinggi mungkin.

"Kita berharap pengunjung yang datang banyak dan penjualan juga tinggi," ucapnya.

PT AVK Fusion Indonesia merupakan bagian dari AVK Group di mana berasal dari Denmark yang memiliki lebih dari 100 perusahaan secara global. AVK telah berada di Indonesia sejak 2012 dan banyak memasok berbagai kebutuhan proyek saluran air minum di seluruh penjuru Nusantara.

Di sisi lain, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan IWWEF diselenggarakan guna menjawab berbagai tantangan terkait air minum dan air limbah. Caranya, adalah dengan menghadirkan para pengelola, profesional, akademisi, peneliti, kalangan dunia usaha, serta pembuat kebijakan.

"IWWEF adalah event dua tahunan Perpamsi. Acara ini memiliki arti yang sangat strategis bagi pengembangan dunia air minum maupun limbah di Tanah Air," ujar Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat