visitaaponce.com

Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah

Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat.(MCH 2023)

DIREKTUR Bina Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat kembali mengingatkan adanya penghentian layanan katering bagi jemaah haji di Mekah. Durasi total sekitar lima hari, tiga hari sebelum prosesi haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), dan 2 hari setelahnya.

Hal itu perlu tersosialisasikan dengan baik ke jemaah agar mereka tidak kaget ketika konsumsi tidak datang. Jemaah bisa membeli makanan di sekitar hotel mereka di Mekah.

"Di depan hotel hotel jemaah banyak sekali yang berjualan, baik berjualan toko-toko ataupun berjualan makanan. Seperti orang-orang mukimin yang tinggal di Arab Saudi menjajakan makanan juga. Saya kira itu juga menjadi salah satu alternatif untuk pengganti selama tidak mendapatkan makanan (katering)," papar Arsad di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, Arab Saudi, Minggu (11/6).

Baca juga: Jemaah Haji Perekam Video Penelantaran Merasa Lebih Nyaman

Arsad lantas menjelaskan alasan penghentian sementara layanan katering tersebut. Mulai 5 Zulhijah yang diperkirakan jatuh pada 23 Juni, Kota Mekah sudah sangat padat oleh jemaah haji.

Akibatnya kendaraan angkutan sulit bergerak dan bila dipaksakan masuk akan menimbulkan kemacetan panjang. Jarak dekat pun akan memerlukan waktu tempuh yang cukup lama.

Baca juga: Tidak Ada Jemaah Haji yang Telantar di Madinah

"Ini potensi kalau ada katering ada keterlambatan sampai kepada jamaah, maka ditetapkan bahwa di tanggal tanggal tersebut jemaah tidak memperoleh konsumsi katering," terang Arsad.

Adapun selama proses haji di Armuzna, jemaah akan kembali mendapatkan layanan penuh katering, yakni tiga kali sehari. Total, ada 16 kali porsi makan yang disiapkan untuk jemaah di Armuzna.

"Pagi, siang, malam, belum lagi nanti ada tambahan-tambahan penguat, support, bagi jemaah haji berupa buah-buahan dan lainnya," imbuh Arsad.

Puncak haji dengan kegiatan wukuf di Arafah 9 Zulhijah diperkirakan jatuh pada 27 Juni. Kemudian dilanjutkan prosesi mabit (berdiam sejenak) di Muzdalifah, dan melempar jumrah sampai paling akhir 13 Zulhijah.

Pasca-Armuzna, jemaah kembali tidak mendapatkan layanan katering selama 2 hari.

Bukan hanya katering, layanan transportasi bus shalawat juga akan disetop beberapa hari pra dan pasca-Armuzna. Arsad mengatakan tanggal penyetopan layanan bus shlawat akan diinformasikan kemudian.

Bus shalawat merupakan layanan transportasi dari wilayah pemondokan jemaah haji ke Masjidil Haram. Layanan terdebut dapat dinikmati secara gratis oleh jemaah haji Indonesia selama 24 jam nonstop, kecuali pada tanggal-tanggal tertentu pra dan pasca-Armuzna. (Z-10)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat