visitaaponce.com

Cerita Petugas Temukan Jemaah Haji Fasih 4 Bahasa Tersasar di Basement Masjid Nabawi

Cerita Petugas Temukan Jemaah Haji Fasih 4 Bahasa Tersasar di Basement Masjid Nabawi
Imran, petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) Sektor Khusus Masjid Nabawi, Madinah(Dok. MCH 2023)

BAGI petugas haji, penanganan jemaah yang lupa jalan kembali ke hotel paling sulit ketika tidak ditemukan identitas apa pun pada diri jemaah tersebut.

Seperti yang dialami petugas Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) Sektor Khusus Masjid Nabawi, Imran. Paramedik RSAL dr Mintoharjo, Jakarta, itu mengisahkan pengalaman membantu jemaah yang tersasar berjam-jam di Nabawi.

Timnya mendapat informasi pada sekitar pukul dua dini hari tentang penemuan jemaah itu. 

Baca juga : Apresiasi Saudi, Indonesia Usul Empat Peningkatan Layanan Jemaah dalam Rapat Delegasi OKI

"Orang Arab dari sentral sini yang memang menangani haji dan umrah menghubungi kami," ujar Imran, saat ditemui di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (12/6).

Menurut Imran, jemaah yang belakangan diketahui berusia 82 tahun tersebut ditemui sudah kelelahan. Kakek asal Tangerang yang ternyata bisa berbahasa Arab, Inggris,  Pakistan, dan tentu Bahasa Indonesia itu meminta diantar ke hotelnya.

Baca juga : Pemerintah Jamin Semua Jemaah Laksanakan Ibadah Haji

"Beliau nangis dan mengatakan 'tolong saya dibantu' karena dari tadi ketemu orang tidak ada yang mau membantu," ungkap Imran.

Jemaah yang ketika itu mengenakan baju koko mengaku terpisah dari rombongannya seusai salat magrib. Sejak itu dia berputar-putar tidak tentu arah berusaha mencari jalan kembali ke hotelnya.

Kakek tersebut bahkan sudah bertanya-tanya kepada orang-orang yang ia temui. "Tapi setiap yang ditanya itu tidak bisa membantu," kata Imran.

Hingga akhirnya ia ditemukan pengurus masjid yang merupakan orang Arab, kemudian diserahkan ke petugas Indonesia.

Berikutnya, petugas haji di Sektor Khusus kesulitan mengantarnya karena ketiadaan identitas.

"Beliau tidak bawa identitas apa-apa. Baik gelang, kalung. Pakaian juga pakaian koko biasa, pakai sarung. Sedangkan beliau lupa nama hotelnya, enggak bawa hp, nomor hpnya juga lupa," tutur Imran.

Beruntung, ternyata jemaah lanjut usia (lansia) itu ingat nomor telepon rumahnya di Tanah Air. Petugas lantas membantu menghubungi keluarganya.

"Alhamdulillah waktu itu di sana kan sudah jam 6 karena di sini jam 2. Keluarganya sudah bangun. Kemudian kita tanya, bapaknya ada di sini, tapi tersesat, hilang dari habis magrib dan beliau sudah tidak kuat jalan," ujar Imran.

Berdasarkan keterangan keluarga, jemaah tersebut berhaji bersama putranya. Mereka lantas memberi nomor ponsel milik putranya tersebut. Ketika dihubungi petugas, baru diketahui ia menginap di Hotel Karam Golden dan rupanya sang putra sedang mencari-cari ayahnya.

Imran bersama rekannya kemudian mengantarkan jemaah itu kembali ke hotelnya dengan kursi roda. Ia sempat pula dijanjikan akan diberi berlian dan uang.

"Bapaknya itu bilang, 'nanti datang ke rumah saya, saya kasih berlian'," ungkap Imran sambil tertawa. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat