visitaaponce.com

Petugas Kesehatan Skrining Jemaah untuk Armuzna

Petugas Kesehatan Skrining Jemaah untuk Armuzna
Jemaah lansia dan risiko tinggi dari kloter 13 embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-13)mengikuti skrining kesehatan, Hotel Rizq Palace,  Misfalah(MCH 2023)

PELAKSANAAN ibadah puncak haji memerlukan kondisi tubuh yang prima. Demi memastikan itu, para petugas kesehatan melakukan skrining kepada para jemaah, khususnya yang masuk kelompok risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).

Seperti yang di salah satu pemondokan jemaah, di Hotel Rizq Palace, Misfalah, Mekah, Senin (19/6/2023). Para jemaah lansia dan risiko tinggi dari kloter 13 embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-13) menjalani skrining.

Petugas SOC-13, dokter Annta Kern menjelaskan skrining tersebut untuk persiapan menuju prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Di kloter tersebut jemaah risti memiliki komorbid (penyakit bawaan), umunya tekanan darah tinggi dan gula darah tinggi.

Baca juga: PPIH Serukan Jemaah Haji Istirahat Total Jelang Wukuf

"Dari hasil skrining, jemaah yang enggak bagus kondisinya akan dimonitoring jelang berangkat Armuzna. Bagi yang tekanan darah tinggi akan dipastikan pemberian terapi obat," papar dokter Annta.

Rata-rata, jemaah penderita tekanan darah tinggi, menurut Annta, sudah membawa obat sendiri. Meski begitu, petugas kesehatan sudah menyiapan stok obat untuk mengantisipasi jemaah kehabisan obat yang mereka bawa. "Yang pasti obatnya harus diminum," ujarnya.

Baca juga: Kabupaten Klaten Mendapat Tambahan Kuota Haji 66 Orang

Di kloter SOC-13 terdapat 354 jemaah dan petugas kloter. Jumlah jemaah yang masuk kategori risti mencapai 282 orang atau 80%.  Dari kelompok risti tersebut yang usianya di atas 60 tahun tercatat sebanyak 111 orang.

"Rata-rata punya komorbid tensi tinggi, gula, dan jantung. Ada 1 jemaah yang masih dirawat inap karena komorbid jantung dan masalah dehidrasi," papar dokter Annta.

Salah seorang jemaah kategori risti yang memiliki penyakit darah tinggi, Uliyatut Tadzkiroh, 49, mengaku rajin ikut pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan petugas.

Selama ini keluhan kesehatannya hanya batuk dan pilek. Sebaliknya, tensi darahnya relatif normal.

"Saya tiap hari ke masjid haram sekali. Selama ini baik-baik aja. Tensi tidak melonjak," ungkap Uliyatut.

Uliyatut mengatakan ini kali pertama ia ke Tanah Suci. Saat sampai di Mekah dan melihat Kabah di Masjidil Haram, pertama kalinya, ia merasa terharu dan berharap dosa-dosanya diampuni.

Ia mendoakan pula keluarga dan kerabatnya agar mendapat panggilan Allah SWT ke Tanah Suci.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sampai dengan pukul 11.00 waktu Arab Saudi (WAS) tercatat jumlah jemaah yang wafat 91 orang. Sebanyak 52 jemaah di antaranya masuk kategori risti.

Adapun jemaah wafat di kategri non risti sebanyak 39 orang yang didominasi lanjut usia (lansia). (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat