visitaaponce.com

Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Indonesia Pikat Donor Hingga 11 Window

Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Indonesia Pikat Donor Hingga 11 Window
Ilustrasi hijaunya lahan pertanian di Indonesia(Antara)

KEPERCAYAAN dunia internasional untuk berinvestasi ke Indonesia dalam bidang lingkungan lewat berbagai skema dinilai tinggi. Hal itu dilihat dari banyaknya dana yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) yang didapatkan dari donor luar negeri.

"Banyak trust yang mereka (internasional) percayakan kepada BPDLH. Saya objektif, lah, sebagai orang yang baru bergabung di BPDLH selama dua bulan, kita sudah banyak trusty, sudah banyak yang menitipkan dana ke kita sampai 11 window," kata Direktur Keuangan, Umum dan Sistem Informasi BPDLH Langgeng Suwito dalama acara media briefing di kantor BPDLH, Jakarta Pusat, Rabu (21/6).

Langgeng belum bisa menyebutkan berapa jumlah pasti dana yang telah dikelola oleh BPDLH, namun ia menyebut ada sekitar Rp10 triliun. Dalam hal kinerja penurunan emisi, ada dua model program yang dikelola, yakni menguatkan upaya di tingkat tapak dengan skema result based payment (RBP) atau pembayaran berbasis kinerja dan bursa karbon.

Baca juga : Ganjar Jajaki Peluang Kerjasama Dengan Norwegia di Bidang Transisi Energi dan Lingkungan Hidup 

"Bursa karbon itulah yang sedang kita dorong di tahun ini launching sehingga dalam satu sektor yang memproduksi oksigen dan menurunkan emisi bisa mencapai entitasnya itu bisa menjual," ucap dia.

Pada kesempatan itu, Direktur Penghimpunan dan Pengembangan Dana BPDLH Endah Tri Kurniawati membeberkan, sejak berdiri pada 2019 hingga Juni 2023 terdapat 11 program yang telah didanai BPDLH. Di antaranya, program yang sudah selesai berjalan ialah program pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS Atap).

Selain itu program yang sedang berjalan adalah fasilitas dana bergulir, RBP REDD+ Green Climate Fund (output 1), The Forest Carbon Partnership Facility (FCPF), rehabilitasi mangrove (M4CR), dana untuk kesejahteraan dan ekonomi berkelanjutan masyarakat adat dan komunitas lokal (dana TERRA).

Baca juga : Social Enterprise Dorong Atasi Permasalahan Sosial di Indonesia

Selanjutnya, program yang dalam pahap persiapan pengimplementasian ialah RBP REDD+ Green Climate Fund (output 2), rehabilitasi mangrove (MC4R), dana hibang pooling fund bencana (IndoRISK komponen 3/ grant GRIF).

Dan program yang dalam tahap persiapan pengimplementasian dan asesment ialah Norway - Indonesia Forest and Other Land Uses Net Sink 2030 dan Sustainable Forest, Land Use and Ecosystem Management Through Social Forestry (CLUA).

"Pelaksanaan program dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Namun beberapa donor secara spesifik menyebutkan fokus pelaksanaan program tersebut, seperti program The Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) yang dikhususkan untuk wilayah Kalimantan Timur," tandas dia. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat