visitaaponce.com

KLHK Sebut Impor Sampah Plastik RI Menurun

KLHK Sebut Impor Sampah Plastik RI Menurun
Ilustrasi pengumpulan sampah plastik.(Antara)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan impor sampah plastik yang dilakukan Indonesia mengalami penurunan. Sampah plastik yang diimpor ke Indonesia, terdiri dari berbagai negara, namun yang paling banyak yaitu USA, Netherland, Australia, New Zealand dan Belgia.

Direktur Jenderal Pengendalian Sampah Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati menjabarkan, pada 2017 Indonesia mengimpor sampah plastik sebanyak 442.132 kilogram. Lalu pada 2018 sebanyak 9,7 juta kilogram, 2019 sebanyak 17,1 juta kilogram, pada 2020 sebanyak 16,4 juta kilogram, pada 2021 sebanyak 3,5 juta kilogram dan pada 2022 sebanyak 1,4 juta kilogram.

"Terjadi peningkatan impor pada tahun 2017 ke 2019. Namun kemudian terjadi penurunan dari tahun 2019 sampai 2022," kata Vivien saat dihubungi, Rabu (12/7).

Ia mengakui bahwa Indonesia masih ketergantungan terhadap impor sampah plastik karena perkembangan industri daur ulang yang membutuhkan skrap plastik sebagai bahan baku.

Baca juga: Indonesia Jadi Importir Sampah Plastik Terbesar Ke-7 Sedunia. Kok Bisa?

"Hal ini juga disebabkan karena belum optimalnya pemilahan sampah dalam negeri sehingga jumlah skrap plastik yang dapat didaur ulang masih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan," imbuh Vivien.

Ke depan, rencana KLHK untuk mengurangi impor sampah plastik yaitu dengan mengoptimalisasi pemilahan sampah dalam negeri, sehingga kebutuhan bahan baku industri dapat dipenuhi dari dalam negeri.

Aturan Sampah Plastik Impor

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai masih ada sejumlah catatan yang perlu diperbaiki terkait dengan aturan sampah plastik impor di Indonesia. Salah satu yang paling penting ialah mengenai pengawasan.

Baca juga: Tiongkok Temukan Metode Baru Daur Ulang Plastik Polietilena

"Masih ada temuan sampah impor yang melanggar regulasi masuk ke Indonesia dan harusnya dilakukan pengembalian. Kemudian masih terdapat berbagai persoalan lingkungan akibat sampah impor residual yang menumpuk di sekitar pabrik pengimpor sampah. Sampah tersebut dibiarkan menumpuk, dibakar, dan tercecer ke lingkungan," kata Juru Kampanye Perkotaan Walhi Abdul Ghofar.

Berdasarkan data yang diakses dari Visual Capitalist, Indonesia masuk dalam peringkat ke-7 sebagai negara yang mengimpor sampah plastik paling banyak di dunia pada 2020, dengan total impor mencapai 233.926.526 kilogram.

Adapun, negara-negara yang masuk sepuluh besar pengimpor sampah plastik di dunia antara lain Malaysia, Turki, Jerman, Vietnam, Netherlands, USA, Polandia dan Italia

Secara global, pada 2020, sekira 5 juta ton sampah plastik diperdagangkan di dunia global.

Rata-rata sampah plastik yang diperdagangkan di dunia ialah sekitar 350 juta ton pertahun atau sekitar 2% total sampah di dunia. Dan hanya 20% sampah plastik yang berhasil di-recycle.

Ghofar melanjutkan, ia menilai ketergantungan industri pada sampah plastik impor Indonesia masih sangat tinggi. Angka sampah impor pada tahun mendatang masih sangat mungkin naik signifikan jika tidak ada upaya untuk mendorong pemenuhan bahan baku industri dari hasil pengelolaan sampah dalam negeri.

"Seharusnya pemerintah memaksimalkan upaya pemilahan dan pengolahan sampah dengan tujuan memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, sehingga ketergantungan terhadap sampah plastik impor bisa dikurangi secara signifikan. Pada sisi yang lain, upaya ini dapat mengurangi pencemaran sampah akibat buruknya tata kelola," beber dia. (Ata)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat