visitaaponce.com

Survei Tingkat Stres Karyawan Indonesia Terendah di Asia

Survei: Tingkat Stres Karyawan Indonesia Terendah di Asia
Managing Director Mercer Marsh Benefits Wulan Gallacher (kiri), Presdir Marsh Indonesia Douglas Ure (tengah) dan Ria Ardiningtyas.(Ist)

KONSULTAN manfaat kesejahteraan dan kesehatan karyawan, Mercer Marsh Benefits, mengungkapkan tingkat stres karyawan di Indonesia paling rendah yakni sebanyak 26%.

"Ini paling rendah dari rata-rata karyawan di Asia yakni 44%," ungkap Managing Director Mercer Marsh Benefits Indonesia, Wulan Gallacher, saat merilis survei bertajuk Health on Demand 2023 di Jakarta, hari ini.

Hadir pula, Presiden Direktur Marsh Indonesia Douglas Ure dan Consulting & Analytics Leader Mercer Marsh Benefits Ria Ardiningtyas.

Ia menjelaskan rendahnya tingkat stres karyawan di Indonesia lantaran kehidupan sosial yang masih baik di Indonesia.

Baca juga: Banyak Perusahaan Indonesia Dinilai belum Perhatikan Lingkunan kerja yang Aman

"Di Indonesia masih ada kekerabatan dan rasa kekeluargaan ketika seorang karyawan dilanda masalah. Keluarga atau teman masih mau membantu memberikan jalan keluar," ujarnya.

Namun demikian, hampir sebagian dari mereka atau sekitar 45% dari karyawan di Asia mengaku pernah bekerja saat kondisi mental yang tidak sehat.

Menurut Wulan, untuk mengatasi rasa burnout (stres) harus dimulai dengan memastikan rasa aman secara psikologis di tempat kerja.

"Saat ini para perusahaan terkemuka mengatasi permasalahan utama yang menyebabkan karyawan merasa stres di tempat kerja sebagai bagian dari strategi manfaat kesejahteraan yang komprehensif dan inklusif," ujarnya.

Mercer Marsh Benefits melakukan survei terhadap lebih dari 17.500 karyawan di 16 pasar seluruh dunia.

Laporan ini juga menunjukkan adanya korelasi positif antara penawaran manfaat kesejahteraan yang lebih banyak dengan tingkat kepuasan karyawan. 

Baca juga: Penting bagi Perusahaan Pahami Kebutuhan Karyawan

Wulan menjelaskan, karyawan yang memperoleh sepuluh atau lebih manfaat kesejahteraan lebih cenderung percaya bahwa perusahaan memperhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Karyawan juga merasa lebih berkembang dalam melakukan peran dan tanggung jawab di tempat kerja dan lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan tersebut. 

Selain itu, para karyawan juga lebih yakin bahwa mereka mampu membayar biaya perawatan kesehatan yang dibutuhkan keluarga mereka. 

Walau demikian, jelas Wulan, hanya 17% karyawan di Indonesia yang mendapatkan lebih dari sepuluh manfaat kesejahteraan, dengan lebih dari separuhnya 56% hanya menerima hingga empat manfaat kesejahteraan. 

Meskipun ada 78% karyawan di Indonesia yang merasa perusahaan memperhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan mereka, hanya 65% dari mereka yang mengatakan manfaat kesejahteraan yang mereka dapatkan sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Para manajer risiko dan SDM (sumber daya manusia) perlu meninjau kembali relevansi dan nilai manfaat kesejahteraan yang mereka berikan untuk karyawan, dan mencari langkah inovatif dalam membantu karyawan untuk lebih berkembang dan berkinerja dengan baik," tutup Wulan. (S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat