Dukung Penanganan Stunting, IRRA Sediakan dan Distribusikan Antropometri Kit
![Dukung Penanganan Stunting, IRRA Sediakan dan Distribusikan Antropometri Kit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/733dc698859b5bb45312ec7adece82a9.jpg)
MENDUKUNG pemerintah dalam implementasi enam pilar pelayanan primer pada transformasi kesehatan, PT Itama Ranoraya (IRRA) sebagai salah satu mitra distribusi alat-alat kesehatan PT Balaraja Metalindo (Balmed), turut berpartisipasi melalui penyediaan alat antropometri set.
“Kami mendukung penuh kepedulian dan partisipasi Balmed dalam program implementasi pelayanan primer ini, khususnya dalam pilar teknologi kesehatan, karena hal ini juga sejalan dengan filosofi perusahaan kami yang mengusung tagline sebagai perusahaan penyedia alat-alat kesehatan medis yang berteknologi tinggi," kata Heri Firdausi Syarif, Direktur Utama IRRA.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan kini mulai berfokus menetapkan arah pembangunan kesehatan yang menitikberatkan pada kesadaran masyarakat mencegah terjadinya penyakit.
Baca juga : Kepala BPN Tangsel Dinobatkan Sebagai Bunda Asuh Anak Stunting
Untuk itu Pemerintah melakukan berbagai upaya di tingkat Puskesmas dan juga Posyandu (pos pelayanan terpadu) untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi, termasuk juga mencegah terjadinya stunting.
“Secara agresif Indonesia akan menargetkan penurunan angka kematian ibu menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2030. Selain itu guna mencegah bayi mengalami stunting setelah lahir, diperlukan pengukuran rutin menggunakan antropometri," kata Mohamad Syahril, juru bicara Kemenkes.
Baca juga : Program Percepatan Penurunan Stunting Harus Dibarengi Pemahaman Masyarakat
“Kebutuhan antropometri kit di Indonesia mencapai 313.737 unit guna memenuhi kebutuhan untuk 303.416 Posyandu yang akan dilakukan secara bertahap dengan target terpenuhi seluruhnya pada tahun 2024,” imbuhnya.
Pada 2019 baru 25.177 Puskesmas yang tercatat memiliki antropometri kit, kemudian pada 2020-pun ketika tejadi pandemi Covid-19 kebutuhan antropometri kit baru terpenuhi di 1.823 Posyandu.
Pada 2021 kondisi berangsur membaik menjadi 16.936 Posyandu, serta pada 2022 sudah terisi di 34.256 Posyandu. Pada 2023 ini pemerintah menargetkan alat tersebut sudah masuk dan memenuhi kebutuhan di 127.033 Posyandu, dan pada 2024 ditargetkan mencapai 81.512 Posyandu.
Sejak Juli 2023, IRRA telah secara aktif mendistribusikan alat kesehatan antropometri set ke seluruh Indonesia yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dan juga mengetahui berat badan bayi, sehingga dapat diketahui apakah bayi dan balita tersebut memperoleh asupan gizi yang cukup berimbang seperti yang seharusnya sesuai usia tumbuh kembang bayi dan anak, sebagai deteksi dini dari penyakit stunting.
“Produksi antropometri set mencapai 10.000 unit setiap bulan. Selain untuk memenuhi kebutuhan program pemerintah, produksi kami juga ditujukan ke sejumlah puskesmas dan klinik yang berada di seluruh wilayah Indonesia," ujar Herry Cuaca, Direktur Balmed.
“Dengan telah diterimanya produk kami untuk berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pembangunan kesehatan guna mencegah terjadinya stunting, kami berharap perusahaan kami secara positif dapat meningkatkan keberhasilan program kesehatan masyarakat, terkhusus bagi para bayi dan anak, sehingga secara keseluruhan mampu mencegah terjadinya stunting pada anak dan secara jangka panjang turut membantu pemerintah meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa,” ujarnya
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang disebabkan terjadinya infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang.
Terjadinya stunting ditandai dengan kondisi panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar. Secara medis stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang seharusnya.
Awal tahun ini Kementerian Kesehatan secara khusus berfokus pada intervensi secara spesifik dalam menangani stunting pada anak, baik yang dilakukan pada masa kelahiran maupun setelah anak tersebut lahir. Pada saat bayi lahir maka program deteksi dini stunting dilakukan melalui pengukuran di Posyandu.
Adapun diagnosis stunting dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dengan antropometri dan alat penunjang lainnya. Untuk itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin semakin gencar mendorong penggunaan antropometri di seluruh Posyandu di Indonesia.
Melalui alat ini, kondisi bayi dapat dipastikan apabila terjadi perlambatan pertambahan berat badan, sehingga akan terdeteksi secara lebih cepat agar tidak terjadi mal nutrisi kronik yang akhirnya menyebabkan stunting.
Secara terpisah, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Irma Ardiana mengemukakan dalam hal kebijakan penyediaan antropometri, BKKBN memastikan setiap Posyandu memiliki antropometri set yang memenuhi standar.
Dalam hal ini BKKBN turut mengawasi penyediaan barang sesuai dengan standar, antara lain memiliki TKDN tinggi, perusahaan juga mampu berkompetisi melalui katalog sektoral, memberikan jaminan dan layanan kalibrasi, serta menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Untuk itu kami juga memantau agar kader-kader di Posyandu sudah menerima pelatihan penggunaan antropometri digital dalam kaitan menjaga pertumbuhan bayi dan balita. Sementara proses pengukurannya didampingi oleh tenaga terlatih dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),” jelas Irma. (Z-5)
Terkini Lainnya
Gobel: Menteri tidak Bisa Jabarkan Visi Industri Presiden
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
10 Penyebab Stroke di Usia Muda
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap