Begini Cara Mengatasi dan Mencegah Stroke Yang Wajib Diketahui
![Begini Cara Mengatasi dan Mencegah Stroke Yang Wajib Diketahui](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/c2adf7d8cc2553422704b43ca87afcc5.jpg)
STROKE merupakan penyakit yang dapat menimbulkan disfungsi pada anggota tubuh tertentu. Kesulitan berjalan, berbicara, kelumpuhan, kerusakan otak, hingga kematian menjadi beberapa risiko yang dihadapi oleh penderita stroke.
Disfungsi itu bisa sementara, tapi gejala-gejala di atas perlu ditangani dengan segera dan tepat. Berikut cara mengatasi stroke ringan yang dapat dilakukan:
1. Perubahan Gaya Hidup
Baca juga: Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Menurut ahli di National Institutes of Health, pengidap stroke ringan akan didorong untuk melakukan perubahan gaya hidup. Tujuannya mengurangi risiko berkembangnya gejala Transient Ischemic Attack (TIA). Perubahan gaya hidup ini mencakup berhenti merokok, rutin berolahraga, dan megonsumsi makanan sehat atau bergizi seimbang.
2. Konsumsi Obat-obatan
Baca juga: Inilah Penyebab dan Cara Mencegah Hipertensi yang Efektif
Konsumsi atau terapi obat-obatan bertujuan untuk mengurangi risiko stroke akibat TIA. Obat-obatan yang diberikan seperti obat pengencer darah, misalnya aspirin atau coumadin, untuk mengurangi pembekuan darah. Di samping itu, ada pula obat antihipertensi, obat statin, atau obat antikaogulan yang mungkin diberikan oleh dokter.
3. Menyingkirkan Infeksi
Menurut ahli di American Stroke Association, beberapa penyebab TIA hanya bisa terlihat lewat pemeriksaan atau peralatan khusus di rumah sakit. Ketika TIA terjadi pada orang muda tanpa faktor risiko yang jelas, mereka mungkin dikirim ke ahli saraf untuk menelisik kondisinya lebih jauh. Ahli saraf nantinya akan melakukan tindakan ketika penyebabnya sudah diketahui. Misalnya, menyingkirkan vasculitis (peradangan pada pembuluh darah), diseksi arteri karotis, atau infeksi lainnya.
4. Operasi
Cara mengatasi stroke ringan juga bisa melalui operasi. Operasi ini biasanya dilakukan pada mereka yang mengalami penyumbatan arteri leher. Prosedur ini disebut dengan endarterektomi.
5. Lakukan Metode F. A. S. T. untuk Memastikan Stroke
Jika penderita masih sadar, Anda bisa melakukan metode F. A. S. T. untuk memastikan apakah benar penderita mengalami stroke. Hal ini dikarenakan gejala stroke bisa tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain. Terlebih lagi pada stroke ringan gejalanya tidak terlihat jelas.
Meski demikian, sebaiknya Anda melakukan metode ini setelah memanggil bantuan medis agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.
Berikut metode F.A.S.T. yang bisa Anda lakukan:
- F = Face. Periksa kondisi wajah. Pada stroke ringan, wajah akan merasa kesemutan, susah digerakkan, hingga salah satu sisi wajah menurun.
- A = Arms. Minta penderita untuk mencoba mengangkat kedua tangannya secara bersamaan. Jika terjadi stroke, maka salah satu tangan akan terangkat lebih rendah dari satunya.
- S = Speech. Cobalah untuk mengajak penderita berbicara. Jika penderita benar mengalami stroke, maka penderita akan kesulitan memahami maksud lawan bicara dan sulit berbicara dengan jelas.
- T = Time. Jika setelah hal-hal di atas dilakukan dan menunjukkan bahwa penderita mengalami stroke ringan, maka jangan menunggu lagi dan segera panggil bantuan medis.
Cara Mencegah Stroke
Stroke ringan sebaiknya dicegah sejak dini, karena dapat menyebabkan penyakit stroke yang lebih berat. Lalu, bagaimana cara mencegah stroke ringan?
Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke ringan:
1. Menurunkan Tekanan Darah
Salah satu faktor risiko terbesar penyebab stroke ringan adalah tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Sebisa mungkin usahakan tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, yaitu:
- Rajin memakan makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran;
- Mengurangi konsumsi natrium atau garam dan makanan yang asin;
- Menghindari makanan berkolesterol tinggi.
2. Menurunkan Berat Badan
Berat badan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko serangan stroke ringan. Oleh karenanya, jaga kondisi tubuh dengan berhati-hati dalam memilih makanan, serta rajin berolahraga, terutama jika berat badan sudah berlebih.
3. Menjaga Kebugaran Tubuh dengan Rutin Berolahraga
Selain untuk menurunkan berat badan, berolahraga juga sangat baik untuk menjaga tekanan darah lebih stabil. Untuk itu, rutin berolahraga sangatlah baik untuk menurunkan risiko stroke ringan. Beberapa olahraga yang disarankan untuk menurunkan berat badan dan menjaga tekanan darah adalah berenang, berjalan, jogging, bersepeda, atau latihan fisik lainnya. Lakukan olahraga sesering mungkin, tapi jangan juga berlebihan hingga tubuh terbebani.
4. Mengobati Diabetes
Penyakit diabetes dapat menjadi salah satu penyakit yang meningkatkan risiko stroke ringan. Pada penderita diabetes, kadar gula di dalam darah yang tinggi dapat membuat pembuluh darah tersumbat dan rusak. Penyumbatan ini tentunya dapat meningkatkan risiko stroke lebih tinggi. Untuk mengatasinya, jaga kadar gula Anda agar tetap rendah dengan menjaga pola makan, rajin berolahraga, serta minum obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
5. Berhenti dari Kebiasaan Merokok
Merokok juga merupakan salah satu penyebab pembuluh darah dapat tersumbat, karena aktivitas ini membuat darah cenderung mengental. Orang yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami aterosklerosis atau penumpukan plak pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. (Z-3)
Terkini Lainnya
1. Perubahan Gaya Hidup
2. Konsumsi Obat-obatan
3. Menyingkirkan Infeksi
4. Operasi
5. Lakukan Metode F. A. S. T. untuk Memastikan Stroke
Cara Mencegah Stroke
1. Menurunkan Tekanan Darah
2. Menurunkan Berat Badan
3. Menjaga Kebugaran Tubuh dengan Rutin Berolahraga
4. Mengobati Diabetes
5. Berhenti dari Kebiasaan Merokok
Diagnosis Masih Tertinggal, 30% Kematian Anak pada Awal Kehidupan Disebabkan Penyakit Langka
Jangan Salah! Ini Perbedaan Graves dan Struma Basedow
Begini Strategi Pola Makan yang Tepat dalam Mengatasi Penyakit Graves dan TED
8 Gejala Flu Singapura yang Harus Diwaspadai dan Cara Penanganannya
Penyakit Pembuluh Darah: Jenis, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya
Echovirus 11 Merebak di Eropa, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
KPK Cegah 2 Orang Terkait Kasus Korupsi di PGN
Presiden Jokowi: Peran BPKP untuk Mencegah Penyimpangan, Bukan Mencari Kesalahan
Cegah Hipertensi, Batasi Konsumsi Garam Maksimal 1 Sendok Teh per Hari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap