visitaaponce.com

Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah Ini Kata Dokter

Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter
Cara meminum kopi untuk penderita hipertensi.(MI)

Kopi merupakan minuman yang mengandung kafein dan kerap dikonsumsi untuk meningkatkan tenaga hingga adrenalin. Bagi orang yang sehat, meminum kopi dapat membuat tubuh lebih bersemangat dan tidak mudah mengantuk, tetapi bagaimana bagi orang dengan hipertensi?

Dokter spesialis jantung di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Bambang Widyantoro, mengatakan pada dasarnya Kopi bagus untuk jantung dan pembuluh darah, selama yang mengonsumsi tidak sensitif terhadap kafein.

"Orang sakit jantung, tekanan darah tinggi tetap boleh minum kopi, tapi tanpa gula. Pasien hipertensi meminum kopi setiap hari asalkan tanpa gula," ujar Bambang, Minggu, (16/7).

Baca juga: Inilah Penyebab dan Cara Mencegah Hipertensi yang Efektif

Sementara itu, studi dalam Journal of American Heart Association pada Desember 2022 menunjukkan pasien hipertensi yang minum hanya satu cangkir kopi setiap hari tak akan menempatkan mereka pada risiko meninggal akibat stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Bambang mengatakan kopi tak menyebabkan seseorang terkena hipertensi. Namun, dia menyarankan orang-orang yang sensitif terhadap kafein sebaiknya tak mengonsumsi atau bahkan berhenti meminum kopi. Itu karena mereka yang sensitif terhadap kafein biasanya akan mengalami jantung berdebar-debar walaupun jumlah yang diminum hanya sedikit.

Baca juga: Untuk Konsumsi Makanan Sehat, Glutamat Bisa Gantikan Garam

"Tetapi bagi yang sudah terbiasa minum kopi hitam tanpa gula dan tidak menimbulkan berdebar maka boleh dilanjutkan, dengan mild consumption sampai dua hingga tiga cangkir sehari," saran Bambang.

Risiko Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan saat tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg. Kondisi ini sering disebut the silent killer karena muncul tanpa keluhan. Pasien kerap tidak tahu kalau dirinya mengalami hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi.

Hipertensi dikatakan menjadi faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gangguan pembuluh darah lainnya.

Menurut Bambang, dengan adanya pergeseran pola gaya hidup yang kerap ditemukan di berbagai kelompok masyarakat belakangan ini, maka penting bagi orang-orang untuk memahami pola gaya hidup yang baik, serta pemantauan tekanan darah secara rutin.

Dia menambahkan, di antara pola hidup yang dapat menyebabkan hipertensi, salah satunya kurang beristirahat atau tidur. Kondisi kurang tidur akan memengaruhi variasi tekanan darah tubuh dalam 24 jam dan lama kelamaan ini bisa menimbulkan hipertensi.

(Ant/Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat