visitaaponce.com

Anda Langsung BAB Usai Minum Kopi Ini Penjelasannya

Anda Langsung BAB Usai Minum Kopi? Ini Penjelasannya
Ilustrasi(Freepik)

KEBANYAKAN orang tahu bahwa kopi mengandung kafein, yang merupakan diuretik yang meningkatkan produksi urine tubuh. Namun, banyak yang tidak tahu bahwa kafein juga memiliki beberapa efek pada motilitas usus.

Dikutip laman Channel News Asia, Selasa (5/3), konsultan senior umum dan ahli bedah kolorektal dari Colorectal Clinic Associates, Sulaiman Bin Yusof, mengatakan ada zat lain dalam kopi yang dapat menggerakkan berbagai hal di usus besar Anda, termasuk asam klorogenat, asam sitrat, asam asetat, flavonoid dan tanin, di antara senyawa lainnya.

"Ada makalah penelitian yang menyatakan bahwa rasa pahit kopi itu sendiri berperan dalam merangsang lambung," kata Sulaiman.

Baca juga : Tips Sehat Minum Kopi Ala Jessica Mila

Bahkan, pada kopi yang memiliki kandungan kafein sekitar 1% hingga 5% lebih tinggi dari kopi biasa, bisa menyebabkan kemungkinan buang air besar setelah mengonsuminya.

Kewin Siah, konsultan senior di Divisi Gastroenterologi & Hepatologi Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, Departemen Kedokteran mengatakan asam klorogenat dalam kopi merangsang usus menambah efek kafein pada usus besar Anda.

"Gastrin (hormon yang merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung) dan kolesistokinin (hormon yang memicu sekresi empedu dan enzim untuk mencerna lemak dan protein) juga dilepaskan sebagai respons terhadap kopi, sehingga selanjutnya merangsang kontraksi usus besar," jelas Siah.

Baca juga : 3 Tips Menyeduh Teh Celup agar Tidak Jadi Racun bagi Tubuh

Namun, pada penelitian yang dilakukan pada 100 orang, efek ini hanya terjadi pada 30% orang. Hal ini juga tergantung kadar kafein, jenis kopi dan cara biji kopi disangrai.

Kopi dari kopitiam bisa mengandung 100 mg kafein per cangkir sedangkan espresso hanya sekitar 40 mg kafein per cangkir.

Konsumsi gula dan susu juga berpengaruh pada efek buang air besar karena konsumsi kopi.

Baca juga : Kopi untuk Penderita Hipertensi, Bolehkah? Ini Kata Dokter

Konsumsi gula dapat merangsang pelepasan insulin. Hal ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi pada peningkatan pergerakan usus pada beberapa individu.

Laktosa dan gula susu diklasifikasikan sebagai oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi (FODMAPs). Zat-zat ini dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar, kata gastroenterologi senior dari AliveoMedical, Stephen Tsao.

"Kopi bisa menjadi suplemen yang kita gunakan untuk melancarkan buang air besar," kata Sulaiman.

Namun, jika Anda tetap menderita sembelit meskipun telah melakukan semua tindakan ini, kita harus mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi kolon untuk memastikan tidak ada masalah mendasar pada usus besar kita. Ini penting jika Anda mengalami gejala lain selain sembelit seperti pendarahan atau sakit perut. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat