visitaaponce.com

Komunitas Gastronomi Sebut Semua Orang Bisa Jadi Pahlawan Kuliner

Komunitas Gastronomi Sebut Semua Orang Bisa Jadi Pahlawan Kuliner 
Indonesian Gastronomy Community (IGC) mengadakan sebuah Talkshow: Nasionalisme Rasa di Lippo Mall, Kemang, Jakarta.(Ist)

ADA dua pahlawan pangan yakni para petani dan para pelaku di bagian proses. Bila para petani menjadi produsen utama berbagai bahan pangan, pelaku proses adalah pelaku usaha dari usaha rumah tangga, katering, kedai nasi, warung makan, restoran padang usaha kecil, menengah, sampai industri makanan.

Para pelaku proses tersebut adalah penentu agar makanan sampai ke konsumen. Selain itu, para pelaku tersebut harus terus-menerus menafsirkan pergerakan selera dan budaya baru konsumen.

Perkumpulan Pecinta Gastronomi Indonesia atau sering disebut Indonesian Gastronomy Community (IGC) mengadakan sebuah Talkshow: Nasionalisme Rasa – sebuah upaya menanamkan nilai kebangsaan melalui kecintaan terhadap Gastronomi Indonesia.

Baca juga: IGC Rayakan Tahun ke-3 dengan Angkat Makanan Lokal ke Tingkat Dunia

Talkshow ini mempunyai untuk memberikan wawasan dan literasi tentang semangat kepahlawan dalam kaitan pangan dengan ketahanan dan kedaulatan suatu negara.

Demikian pula perlunya mendapatkan gambaran tentang manfaat mengutamakan konsumsi bahan pangan domestik, misalnya dalam aspek ekonomi, kesejahteraan bangsa, dan rasa persatuan.

"IGC melihat bahwa kuliner bisa jadi perekat bangsa kita.Kuliner bisa jadi pengggerak ekonomi Indonesia," kata Ria Musiawan, Ketua Umum IGC pada pembukaan talkshow pada Jumat (18/8) di Jakarta.

"Pelestarian makanan dan minuman Indonesia beserta budayanya guna memajukan Indonesia dan menjadikan kekayaan khasanah makanan dan minuman Indonesia yang tersebar di pelosok Indonesia sebagai medium perekat dan pemersatu bangsa dan negara Indonesia,"  jelas Ria 

Baca juga: Cerita Panji dan Gastronomi Berpeluang Tingkatkan Konektivitas ASEAN melalui Pariwisata

Wakil Ketua Umum IGC dan dan VP Growth Yummy, Vishal Kumar, aktris Alyssa Abidin, pengusaha dan politikus Nofel Saleh Hilabi, entrepreneur dan owner Shabugin, Ahmad Arif dan jurnalis dan penulis buku, Chef Rayhan Paramartha yang Top Master Chef Season 9 dan owner Bakmielenial.

Indonesia Kaya Kuliner

Ria menegaskan bahwa Indonesia kaya akan suku bangsa dan dengan otomatis kaya akan budaya dan makanan khas dari tiap daerah.

"Penyebaran kuliner antara daerah bisa dilakukan oleh semua orang, terlebih sekarang di zaman digital dan sosial media kita bisa menemukan berbagai macam kuliner dari berbagai daerah," ucap Ria.

"Dengan kata lain, semua masyarakat dapat menjadi pahlawan-pahlawan dari lingkup yang paling dekat," katanya.

Aktris Alyssa Abidin mengatakan bahwa kuliner bisa jadi peran utama dari sebuah film, sementara para aktor dan aktris untuk mendukung makanan itu sendiri.

"Film bisa menjadi media yang sangat mempengaruhi masyarakat dalam memperkenalkan dan bahkan bisa membuat masyarakat mengkonsumsi makanan yang ada di film," ujar Alyssa.

Baca juga: Angkat Gastrodiplomasi, Mahasiswa Unair Raih Juara 2 SASEC 2022

"Kolaborasi industri kuliner dan industri film akan menarik mengingat film indonesia sudah diakui di kancah internasional yang secara tidak langsung bisa menjadi media penyebaran kuliner Indonesia ke negara lain," jelasnya.

Sementara Ahmad Arif menyatakan pada dasarnya keberagaman kuliner lokal Indonesia yang menjadi pondasi kemandirian pangan. Kekayaan pangan di Indonesia dibangun dari keberagaman kuliner, yang timbul karena keberagaman sumber pangan yang berbeda-beda di setiap daerah.

"Jadi bicara mengenai kuliner Indonesia, tak saja bicara tentang nasi, namun juga ada singkong, jagung, dan sagu. Pangan bukan hanya sekedar mengisi perut, namun juga menjadi identitas budaya suatu daerah," kata Ahmad. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat