Bersiap Hadapi Bonus Demografi Indonesia Emas 2045
KOORDINATOR Nasional Forum Aktivis Pascareformasi (Formasi) Indonesia Moeda Syifak Muhammad Yus mengajak generasi muda bersiap menghadapi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Syifak di hadapan ribuan mahasiswa baru di acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bertajuk ‘Menuju Indonesia Emas 2045: Transformasi Pendidikan, Potensi Bonus Demografi dan Harmoni Beragama Dalam Generasi Post Millenials,’ di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta, Rabu, (30/8).
Menurut Syifak, konsekuensi dari capaian Indonesia Emas 2045 adalah lahirnya bonus demografi diperkirakan pada 2030 mendatang menyebabkan peningkatan penduduk pada usia produktif. Sehingga perlu disadari bahwa generasi muda hari ini akan menjadi kunci masa depan Indonesia nanti.
"Ada sebuah istilah, student today leader tomorrow, bahwa mahasiswa hari ini adalah pemimpin hari esok. Itu yang perlu ditanamkan adik-adik sekalian bahwa Indonesia Emas 2045 adalah momentum kita tampil di pentas nasional, sebagai garda terdepan membawa Indonesia maju," kata Syifak
Meski demikian, Syifak menilai bonus demografi itu ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, pada kesempatan itu menjadi momentum bagi anak-anak muda terbaik untuk tampil menjadi pemimpin, tapi di sisi lain akan jadi persoalan jika generasi muda hari ini abai terhadap potensi dirinya dan acuh terhadap masa depan bangsanya.
“Bonus demografi jadi konsekuensi logis bagi tahun keemasan Indonesia pada 2045. Hal itu bisa menjadi peluang sekaligus bisa menjadi hambatan. Kenapa? Menjadi peluang adalah ketika generasi milenial maupun generasi Z hari ini mampu sadar akan potensi dirinya dan punya cara pandang yang panjang dalam banyak hal terkait Indonesia ke depan,” ujar Syifak
“Tapi ini juga akan bisa menjadi sebuah ancaman serius bagi Indonesia kalau generasi hari ini abai atau tidak melakukan persiapan apapun, maka yang akan dihadapi Indonesia 2045 adalah bukan Indonesia yang maju, yang adil, tapi Indonesia yang penuh dengan pengangguran karena saat itu generasi mudanya tidak siap,” sambungnya.
Syifak, yang juga alumni dari International Islamic University of Malaysia, menjelaskan, dalam sejarahnya, Indonesia hadir sebagai negara-bangsa tidak lepas dari peran para pemudanya dan kemajuan suatu negara selalu ada di tangan anak muda, sehingga generasi tersebut apakah mampu menentukan arah atau pasrah saja dilindas zaman.
“Generasi sekarang penentu arah atau pasrah ditentukan zaman, kemajuan selalu ada di tangan anak muda,” tegasnya.
Lanjut Syifak, mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan harus mempersiapkan diri dalam memajukan Indonesia ke depan. Jangan sampai mahasiswa sekarang terlena dan sibuk dengan rutinitas harian yang "maya" lalu abai dan lalai terhadap tugas-tugasnya dalam mengawal era keemasan Indonesia menuju negara maju.
“Tugas sejarah mahasiswa itu adalah tetap bersama rakyat, punya kesadaran kritis terhadap bangsa dan negaranya dan berbuat yang terbaik mewujudkan cita-cita bangsa, Indonesia menjadi negara maju," jelasnya
Selain itu, Syifak menyampaikan selain generasi muda penyokong Indonesia Emas 2045, dibutuhkan juga sosok pemimpin yang tepat untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Saya rasa paling paling penting menuju Indonesia maju dibutuhkan sosok pemimpin yang kuat, tegas dan punya kepemimpinan kuat sehingga mampu meletakkan pondasi dasar dan terus mengawal menuju Indonesia emas 2045,” ucapnya.
Dikatakan Syifak, apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meletakkan pondasi ekonomi Indonesia saat ini sudah sejalan dengan cita-cita bangsa menuju Indonesia maju. Hal itu tercermin dari adanya komitmen pemerintah untuk menjaga kedaulatan ekonomi, baik di bidang politik maupun sumber daya alam.
"Hal yang nampak kita lihat, Pak Jokowi itu sudah on the track dalam meletakkan pondasi Indonesia menuju negara maju. Salah satunya tetap teguh sekuat karang memperjuangkan hilirisasi sumber daya alam," ungkapnya
"Hilirisasi merupakan jalan bagi Indonesia menjadi negara maju, sebab dari situ negara kita punya nilai lebih dan jadi kekuatan ekonomi baru di dunia," tambahnya
Maka dari itu, ia juga berharap agar generasi muda perlu banyak memahami literasi politik, terutama politik kebangsaan. Sebab, sadar atau tidak sadar, nasib bangsa ke depan akan ditentukan oleh kebijakan politik.
“Dan itu harus benar-benar dilihat pada 2024 pemimpin yang terpilih 2024 ini adalah harus orang yang punya komitmen sama dengan Presiden Jokowi yang sudah sukses meletakkan pondasi ekonomi yang kuat dan mampu menjawab tantangan global, yang mampu berbicara utuh tentang bagaimana Indonesia maju ke depan,” ungkapnya.
Syifak berharap pemimpin Indonesia ke depan adalah orang yang memiliki kepemimpinan kuat dan paham strategi menghadapi tantangan global, terutama geo politik internasional.
“Harapannya generasi milenial dan generasi Z tidak hanya melihat popularitas semata, tapi melihat pemimpin yang memiliki leadership yang kuat, faktor kemampuan, faktor kecakapan dan kinerjanya,” pungkasnya. (RO/Z-1)
Terkini Lainnya
Kemenko PMK: Reformasi Birokrasi Fokus Turunkan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem
Pembangunan Jangka Panjang Indonesia Emas 2045 Harus Akomodasi Ide Pemuda
Habib Luthfi Ajak Masyarakat Dorong Polri Laksanakan Tugas dengan Baik
Kolaborasi dan Efisiensi Kunci Majukan Industri Kepelabuhanan
ARUN Siapkan Pemimpin Masa Depan dan Ide Starategis Melalui Munas Pertama
Kontradiksi Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier dan Indonesia Emas
Populasi Greater Sydney Meningkat, Hunian Mixed-use Jadi Trend
Konsumsi Terus Naik, Peluang Bisnis Distribusi Beras Masih Potensial
Rumah tak Bertuan di Jepang Hampir 4 Juta Unit
Jumlah Populasi Beruang Coklat Bertambah di Pyrenees, Prancis
Studi: Tingkat Kesuburan Global Terus Merosot
12 Negara Terkecil di Dunia, Vatikan Berpenduduk Paling Sedikit
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap