Dosen IPB Racik Bawang Dayak sebagai Minuman Fungsional Antidiabetes
DOSEN IPB University dari Sekolah Vokasi, Andi Early Febrinda mengungkap potensi bawang dayak sebagai pangan fungsional antidiabetes, dari hasil penelitian yang dilakukannya.
Bawang dayak merupakan yang memiliki bentuk tidak berbeda jauh dari bawang merah biasa, tetapi memiliki ukuran umbi lebih kecil, warna merahnya lebih menyala, dan permukaan kulitnya lebih licin.
“Bawang dayak dapat diformulasikan sebagai minuman antidiabetes serta memiliki khasiat antioksidan dan antihiperglikemik,” ujar Dr Andi Early Febrinda dikutip dari laman IPB, Minggu (3/9_
Baca juga : Memopulerkan Bawang Dayak
Ia bersama timnya berhasil menyulap bawang dayak menjadi minuman fungsional antidiabetes bernama Fresh up Day. Bawang dayak memang terkenal telah lama digunakan suku Dayak sebagai obat tradisional.
Ia menuturkan, khasiat antihiperglikemik di dalamnya dapat menurunkan glukosa darah secara signifikan dan meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik.
Baca juga : Jahe Dapat Menurunkan Risiko Diabetes
Formulasi minuman mengandung bawang dayak dinilai akan cocok bagi penderita diabetes melitus. Tepatnya ditargetkan bagi konsumen usia dewasa muda yakni di atas 30 tahun.
“Berdasarkan hasil uji biokimia dan uji khasiat, produk minuman antidiabetes bawang dayak dalam bentuk sediaan serbuk instan, ready to drink, varian kayu manis dan sereh dapur terbukti memiliki khasiat antidiabetes yaitu mengontrol kadar glukosa darah tikus IGT (Impaired Glucose Tolerant) dengan nilai rata-rata kadar glukosa darah puasa antara 114 sampai 141 milligram per deciliter,” ujarnya dalam webinar PERGIZI PANGAN bertema ‘Inovasi untuk Deteksi Kejadian Stunting dan Potensi Pangan Lokal Sebagai Pangan Fungsional’, belum lama ini.
Dosen IPB University itu melanjutkan, minuman ini ditargetkan juga bagi percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting pada anak penderita diabetes tergolong tinggi.
“Orang dewasa yang mengalami stunting pada masa kanak-kanak cenderung mengakumulasi lebih sedikit massa tanpa lemak dan memiliki lemak subkutan serta profil lemak visceral yang lebih tinggi, kondisi ini dapat berkembang lebih lanjut menjadi profil kardiometabolik negatif,” lanjut dia.
Minuman tersebut, katanya, dinilai dapat membantu pencegahan perkembangan penyakit diabetes sehingga tidak diturunkan ke anak. Dengan penambahan jahe, serai, dan asam jawa juga ditujukan untuk menutupi rasa bawang dan memberikan rasa yang lebih dapat diterima oleh konsumen. (Z-4)
Terkini Lainnya
Pancasila Membumi dari Orang Muda Pedalaman
Yuk Kenalan dengan Suku Dayak Lebo yang Busana Tradisinya Dipakai Menparekraf Sandiaga Uno!
5 Desa Adat di Kalimantan yang Kental Tradisi dan Kearifan Lokalnya
Mengenal 20 Suku di Indonesia dan Keanekaragaman Budayanya
Sambangi UGM, Ganjar Kenakan Pakaian Daerah Dayak
Review Film Racun Sangga: Mencekam dan Memicu Kengerian
Mentan Jelajahi 3 Provinsi dalam 1 Hari Demi Swasembada Pangan
Kini Jumlah Masyarakat Hukum Adat di Kaltim jadi Tujuh
KPK Lakukan Penggeledahan di Kalimantan Usut Korupsi LPEI
Pertamina Gas Inisiasi Program Permata Borneo untuk Pulihkan Hutan Kalimantan
Kalimantan Simpan Potensi Besar Energi Terbarukan
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap